TEMPO Interaktif, Mataram - Pembangunan Islamic Center di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur NTB Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Madjdi bersama Wakil Gubernur NTB Badrul Munir, Jumat (19/3) pagi ini.
Sekitar 10 ribu warga muslim dari berbagai desa se-Pulau Lombok hadir menyemarakkan acara yang dibarengi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan NTB Berdzikir dipimpin oleh Ustadz Arifin Ilham.
Untuk tahap pertama, dimulai dengan pembangunan Kompleks Community College berlantai empat yang merupakan kawasan pendidikan Islam di lahan bekas lapangan basket KONI NTB.
Rencananya pembangunan dilakukan hingga lima tahap, tetapi sampai akhir periode kepemimpinan 2008-2013 Zainul Madjdi-Badrul Munir, diselesaikan masjid raya yang memiliki menara setinggi 99 meter.
Sedang gedung lama Masjid Raya Attaqwa direnovasi menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan dan teknologi dengan nilai-nilai Islam.
Pada tahap V, swasta dipercaya membangun fasilitas bisnis berupa hotel dan tempat rekreasi, tempat pertemuan dan perkantoran yang menggunakan lahan bekas tiga kantor dinas Pemerintah Provinsi NTB.
Ketika memulai acara, Zainul Madjdi meminta kompleks yang dibangun ini tidak hanya merupakan monumen tetapi juga tempat belajar agama. Lombok dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid dan kenyataannya jumlah masjid bisa lebih 5.000-an karena di 414 desa masing-masing terdapat 10 masjid. ‘’Tapi masih banyak yang memerlukan tuntunan agama,’’ katanya.
Pembangunan kompleks itu direncanakan menggunakan biaya pemerintah daerah. Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah NTB, Rosyadi H. Sayuti, pembiayaannya mencapai lebih Rp 500 miliar. "Kami juga mengganti gedung sekolah yang dialihkan lokasinya karena terkena gusur,’’ ujarnya.
SUPRIYANTHO KHAFID