Ketua Kelompok Tani Tunas Jaya Kecamatan Larangan Suhairi mengatakan, standarisasi harga jagung penting agar petani tidak dijadikan mangsa permainan para tengkulak. Dengan adanya standarisasi petani bisa merasakan keuntungan yang memadai dari jagung yang mereka tanam. "ini untuk melindungi petani," katanya, Selasa (9/3).
Menurut dia, dalam waktu tidak lebih setengah bulan terakhir harga jagung merosot tajam menjadi Rp 500 per kilogram. Padahal sebelumnya Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per kilogram. "Setiap memasuki musim panen harga jagung pasti merosot," ujarnya.
Selain itu, Suhairi berharap petani bisa diberi akses langsung menjual jagung mereka ke gudang atau pembeli besar. Ini penting, agar jika harga di pasaran rendah yang ditetapkan tengkulak, jagung petani tetap dihargai yang sesuai oleh pedagang besar. "Kami terpaksa jual ke tengkulak karena akses ke gudang tidak ada," harapnya. MUSTHOFA BISRI.