TEMPO Interaktif, Kupang - Kader dan simpatisan Partai Golkar menolak keras pencalonan Simon Hayon dan Fransiskus Diaz Alfi sebagai calon bupati Flores Timur, yang telah ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar. Buntut penolakan itu, kantor DPD II Partai Golkar Flores Timur disegel oleh kader dan simpatisan partai berlambang beringin itu.
"Penyegelan ini sebagai bentuk penolakan terhadap pasangan calon Bupati dan wakil bupati yang diusung partai golkar," kata Syarifudin, salah satu ketua DPC di Larantuka, hari ini. Menurut dia, calon yang ditetapkan partai golkar adalah calon liar, karena tidak pernah mendaftar ke partai golkar sebagai calon bupati atau wakil bupati pada pilkada Flores Timur yang akan digelar 3 Juni 2010.
Syarifudin mengatakan, pihaknya bersama 13 pimpinan DPC telah menandatangi surat penolakan dan diserahkan ke KPU Flores Timur. KPU Flores Timur diminta tidak menerima pendaftaran pasangan calon Simon Hayon-Fransiskus Diaz Alfi. "Mereka bukan kader Golkar sehingga tidak boleh mengikuti pilkada di daerah ini," ujarnya.
Menurut Ketua DPD I Golkar NTT Ibrahim Agustinus Medah, penetapan pasangan calon Simon Hayon dan Fransiskus Diaz Alfi sudah sesuai petunjuk pelaksana (Juklak) Golkar nomor 2 tahun 2009 tentang penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Dalam juklak itu disebutkan, penjaringan pasangan calon dilakukan oleh DPP Partai Golkar dengan memasukan sejumlah nama, seperti tokoh masyarakat dan pejabat incumbent. "Tanpa harus mendaftar ke DPD II Flores Timur," ujar Ibrahim.
YOHANES SEO