TEMPO Interaktif, Batam - Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Sunaryo mengatakan, semua instansi yang ada kegiatan di laut harus kompak dan tidak terkotak-kota. Sebab terhambatnya kemajuan kota Batam akibat adanya kepentingan negara lain. Jadi, itu harus diwaspadai, bila tidak maka negara kita akan ketinggalan.
Sunaryo menyatakan hal itu saat pergantian Kepala Kantor Pelabuhan Batam, Rocky Ahmad S kepada Ali Ibrahim, M.Eng di Batam. Sebelumnya, Ali menjabat sebagai Kepala Kantor Pelabuhan di Gresik, sedangkan Rocky Ahmad belum diketahui ditempatkan dimana. Acara tersebut dihadiri petugas Bea dan Cukai, KPLP, Polisi Air, dan TNI Angkatan Laut.
Menurut dia, laut bukan milik instansi tertentu, tapi milik bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, kita harus bersama-sama menjaga laut untuk pertumbuhan ekonomi. "Jangan tonjolkan arogansi masing-masing," kata Sunaryo
Batam bisa maju sebagai sentra ekonomi di masa depan, kata Sunarno, karena sebagai daerah perbatasan di wilayah barat, Batam harus harus kuat baik dibidang geopolitik, dan ekonomi. Dengan diterapkannya pelayanan 24 jam, pelabuhan di Batam akan memberi kontribusi yang banyak sebagai pemasukan uang untuk negara. " Jadi jagalah itu," ujarnya.
Namun Sunaryo enggan menjawab soal pergantian Rocky Ahmad terkait tenggelamnya kapal Dumai Express yang mengakibat 39 penumpang tewas, dan tidak kurang dari 20 orang dinyatakan hilang. Rocky Ahmad menduduki jabatan Kepala Kantor Pelabuhan Batam selama enam bulan. "Pergantian itu biasa dalam satu organisasi dan ini untuk penyegaran," kata Sunaryo.
Rumbadi Dalle