TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Presiden Boediono meminta modul kewirausahaan dimasukkan dalam kurikulum pengajaran di perguruan tinggi. Hal itu disampaikannya saat menyerahkan modul kewirausahaan yang disusun beberapa universitas kepada sejumlah rektor universitas terkemuka.
"Bapak Rektor bisa mengintegrasikan dalam kurikulum untuk semua fakultas," kata Boediono saat memberikan sambutan acara Pemberian Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri di gedung Jakarta Convention Center, Jumat (22/1).
Menurut dia, kewirausahaan bukan hanya dipelajari dan dihafalkan oleh mahasiswa. Menurutnya, pendidikan kewirausahaan sangat penting dalam membangkitkan motivasi. "Barangkali perlu juga dipraktekkan di luar kurikulum universitas," ujarnya.
Dalam kesempatan itu hadir Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, dan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal.
Metode yang digunakan dalam menjalankan kurikulum kewirausahaan ini harus dilakukan secara berbeda, di antaranya dengan memberikan gambaran profil pengusaha muda yang sukses untuk memberikan motivasi kuat bagi mahasiswa. "Motivasi itu dengan memberikan contoh-contoh," ujarnya.
Boediono mengatakan gambaran seorang wirausaha dalam persepsi masyarakat harus dibenahi. Bukan sekadar orang yang berdasi dan berpakaian rapi. "Tapi orang yang berani mengambil kerugian, beban dan manfaat untuk bisa sukses," katanya. "Berani belepotan."
Dia juga menawarkan pelajaran kewirausahaan diajarkan di sekolah menengah tingkat atas. Jika kurikulum itu berhasil dilaksanakan di perguruan tinggi, bisa dilanjutkan di tingkat yang lebih bawah. "Kalau kurikulum cocok, kita bisa lakukan," katanya.
Jumlah wirausaha dinilanyai bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. "Wirausaha bisa menggerakkan ekonomi. Semakin banyak (wirausaha) semakin kuat perekonomian," katanya.
Dalam kesempatan itu Bank Mandiri memberikan penghargaan kepada 12 wirausahawan terbaik dari 1.706 mahasiswa dari 200 perguruan tinggi.
Direktur Utama Bank Mandiri Agus Matrowardojo mengatakan dalam meningkatkan kualitas dan jumlah wirausahawan pihaknya bekerja sama dengan enam universitas, yaitu Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Teknologi Sepuluh November dan Universitas Gadjah Mada.
"Modul ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi pada mata kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi di seluruh Indonesia," ujarnya.
Dia berharap dengan langkah pembuatan modul itu dan program wirausaha mandiri ini mampu meningkatkan jumlah pengusaha. "Apabila kita dapat menciptakan setidaknya 2 persen enterpreneur dari total penduduk Indonesia, maka negara yang makmur akan terwujud," kata Agus.
EKO ARI WIBOWO