TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Puluhan aparat kepolisian Resor Sidoarjo diturunkan di sejumlah perbankan. Selain melakukan pengamanan, mereka juga mensosialisasikan kepada para nasabah untuk berhati-hati dan waspada saat mengambil uang tunai di mesin Ajungan Tunai Mandiri (ATM).
"Rahasiakan nomor PIN, jika ada masalah segera lapor ke Bank bersangkutan atau polisi terdekat," kata Kepala Bagian Bina Mitra Kepolisian Resor Sidoarjo, Komisaris Fathoni, Kamis (21/1).
Sambil menenteng pengeras suara, Fathoni mengingatkan para nasabah agar tak mudah percaya kepada orang asing. Fathoni juga menjelaskan modus operandi pelaku kejahatan dalam menguras habis isi tabungan. Para nasabah juga diimbau tak panik serta bertindak berlebihan. Fathoni menyarankan para nasabah untuk sering mengganti nomor PIN agar tak mudah dibobol.
Tahap awal, sosialisasi ini dilaksanakan di Bank Mandiri dan Bank BCA Jl Ahmad Yani Sidoarjo. Sejak pagi banyak nasabah yang memadati mesin ATM di depan bank tersebut. Mereka mengecek saldo akhir, untuk memastikan tabungannya tak dibobol seperti yang marak diberitakan belakangan ini. "Sosialisasi dilanjutkan di bank lainnya, kami juga siap mengawal nasabah yang mengambil uang tunai," katanya.
Di sela sosialisasi tersebut, salah seorang nasabah nernama Desak Ketut Arini mengaku Mei 2009 lalu tabungannya ludes dibobol. Akibatnya, uang tunai sekitar Rp 90 juta amblas. Perkara ini, katanya, telah dilaporkan kepada bank bersangkutan dan kepolisian setempat. "Uang saya hilang sesaat setelah saya mengambil gaji di ATM," kata guru SD Negeri Pucang Sidoarjo ini.
Agar kejadian tersebut tak terulang, ia membuka rekening di bank lain. Selain itu, Arini kini lebih sering mengecek saldo rekening serta mengubah nomor PIN setiap pekan. Tujuannya, agar pelaku tak bisa melacak nomor PIN yang dimilikinya.
EKO WIDIANTO