TEMPO Interaktif, Denpasar - Kasus lenyapnya uang sejumlah nasabah di Bali merambah ke BNI dan Bank Permata. Setelah kasus di Bank Central Asia Cabang Kuta, sejumlah nasabah di kedua bank itu juga melapor ke Kepolisian Daerah Bali.
"Jumlah nasabah yang menjadi korban mencapai 20 orang," ujar Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Sutisna usai pembukaan acara sosialisasi Undang-Undang Lalu Lintas di Kuta, Rabu (20/1).
Menurut Sutisna, pihaknya masih terus menyelidiki berbagai kemungkinan penyebab kejadian itu. Namun, lanjutnya, pihaknya belum menemukan indikasi keterlibatan orang dalam bank bersangkutan dalam kasus tersebut. "Tapi akan terus kita dalami," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra menambahkan, saat ini setidaknya ada lima laporan lenyapnya uang nasabah yang masuk ke Kepolisian Sektor Kuta, satu kasus lenyapnya uang nasabah Bank Permata di Polsek Ubud.
Sedangkan di Kepolisian Kota Besar Denpasar dilaporkan lima kejadian. Masing-masing tiga kasus di BNI serta masing-masing satu kasus di BCA dan Bank Permata. "Juga ada dua laporan yang masuk di Polda," imbuhnya.
Mengenai jumlah kerugian para nasabah, kata Sugianyar, belum bisa dipastikan. Namun, lanjutnya, ada seorang nasabah yang kehilangan uang hingga Rp 30 juta, padahal tidak pernah melakukan transaksi. "Kejadian itu diduga berlangsung pada Sabtu dan Minggu dengan sistem transfer melalui anjungan tunai mandiri," ujarnya.
Berdasarkan laporan polisi, selain nasabah orang lokal, ada juga nasabah orang asing di Bank Permata Teuku Umar, Denpasar yang menjadi korban. Tercatat Dario Kovacic, 47 tahun, warga Rusia yang tinggal di Sanur, kehilangan uang hingga Rp 46 juta.
NI LUH ARIE SL