TEMPO Interaktif, Banda Aceh – Multi Donor Fund (MDF) akan tetap komitmen melanjutkan program-program rekonstruksi dan rehabilitasi di Aceh setelah lima tahun tsunami berlalu. Hal itu disampaikan MDF saat peluncuran laporan perkembangan tahunan MDF untuk 2009, di Museum Tsunami, Banda Aceh, Rabu (16/12).
MDF merupakan kemitraan dari komunitas Internasional, pemerintah Indonesia, dan masyarakat sipil untuk mendukung pemulihan gempa dan tsunami di Aceh dan Nias, 26 Desember 2004. MDF yang telah membantu Aceh dan Nias sejak 2005, didukung oleh 15 donor yang terdiri dari negara dan badan internasional di antaranya Uni Eopa, Belanda, Inggris, Bank Dunia, Kanada, Amerika Serikat, dan Asia Development Bank.
“Multi Donor Fund untuk Aceh dan Nias berkomitmen untuk tetap mendukung kelanjutan proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh sampai 2012,” kata Joachim Von Amsberg, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia selaku wali amanat MDF.
Suprayoga Hadi, Direktur untuk Daerah Khusus dan Tertinggal pada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan, MDF selama ini telah membuktikan diri sebagai lembaga untuk mengharmonisasikan dukungan para donor untuk prioritas lokal.
“MDF telah membantu pemerintah mencapai tujuan-tujuan rekontruksi, sebagaimana rencana pembangunan induk untuk Aceh dan Nias.”
Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar menyambut baik komitmen MDF sampai 2012. “Kita selalu mengarahkan bagaimana bantuan rekonstruksi tersebut dapat terfokus dengan baik,” ujarnya.
Menurut Nazar, prioritas pembangunan Aceh saat ini adalah pada rekonstruksi yang belum selesai, pengalihan aset rekonstruksi kepada pemerintahan Aceh, serta pengembangan ekonomi masyarakat Aceh. Juga menyusun sebuah rencana jangka menengah dan panjang untuk keberlanjutan pembangunan Aceh.
Shamina Khan dari MDF melaporkan bahwa selama ini pihaknya telah mengalokasikan uang donor sebanyak Rp 6 triliun untuk membantu Aceh pascatsunami. Selanjutnya sampai 2012, MDF akan komitmen mengalokasikan dana sebesar Rp 470 miliar.
Menurut dia, sejauh ini MDF telah membangun dan merehabilitasi 19.000 unit rumah, pembangunan 2.655 kilometer jalan desa, 936 jembatan dan 1.473 kilometer saluran irigasi. Selanjutnya yang sedang dilaksanakan adalah pembangunan tiga pelabuhan, sembilan sistem air perkotaan, dan beberapa ruas jalan lainnya.
ADI WARSIDI