TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional V Kediri menyediakan 200 ton beras untuk kegiatan pemilihan Bupati Kediri 2010. Beras tersebut siap dijual kepada calon Bupati yang ingin membagi-bagikan kepada masyarakat.
Kepala Bulog Syamsudin mengatakan penyediaan beras ini dilakukan mengingat banyaknya aksi bagi sembako yang dilakukan calon kepala daerah pada masa kampanye. Hal inilah yang ditangkap Bulog sebagai peluang usaha sekaligus membantu masyarakat. “Calon bisa menghubungi Unit Pengolah Gabah Beras kami,” kata Syamsudin kepada Tempo, Kamis (10/12).
Meski untuk komoditas politik, Bulog berjanji untuk tidak menaikan harga jual beras tersebut. Beras jenis IR-64 dijual Rp 4.600-4.800/kg, Mamberamo Rp 5.100/kg, dan Bengawan Rp 4.900/kg. Harga tersebut menurut Syamsudin disesuaikan dengan harga pasaran untuk menghindari kesan mencari untung.
Bulog menjamin penjualan beras pilkada ini tidak akan mengganggu ketersediaan beras miskin yang ada. Pada tahun 2009 Bulog Kediri telah menyalurkan raskin kepada 233.918 rumah tangga sangat miskin yang tersebar di 49 kecamatan di wilayah Kabupaten Kediri, Kota Kediri dan Kabupaten Nganjuk. “Tahun 2010 diperkirakan jumlah penerimanya menurun,” kata Syamsudin.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Agus Edi Winarno mengaku belum bisa berkomentar terkait program Bulog tersebut. Selain belum ada aturan pelaksanaan kampanye, hingga kini tahapan pilkada belum dimulai. “Kita tunggu aturannya nanti,” katanya.
Sejauh ini terdapat empat calon Bupati Kediri periode 2010 – 2015 yang siap mencalonkan diri. Mereka adalah istri Bupati Kediri Ny Harjanti Sutrisno, Direktur PT BISI Sunardi, anggota Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Samsul Widodo, dan aktivis LSM Munasir Huda. Calon terakhir memilih maju dari jalur independen karena tidak mempercayai komitmen partai politik.
HARI TRI WASONO