TEMPO Interaktif, Purwakarta - Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak Kabupaten Purwakarta mensinyalir pelajar sekolah menengah pertama dan atas di wilayah itu kini banyak yang mempraktekkan seks bebas.
Kepala Bagian Keluarga Berencana Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak Kabupaten Purwakarta Asep N. Kusmayadi mengatakan setiap melakukan penyuluhan soal reproduksi di sekolah lanjutan pertama dan atas, "Dalam sesi diskusi mereka (para siswa) sepertinya sudah paham betul (soal seks bebas)," ujarnya, Kamis (10/12).
Indikator lain yang menunjukkan makin maraknya perilaku seks bebas di kalangan pelajar tersebut, kata Asep, dengan ditemukannya banyak kasus pelajar yang keluar malam bahkan hingga larut malam dan mojok di tempat-tempat gelap. "Setiap malam saya menemukan kasus seperti (praktek seks bebas) itu," tutur Asep.
Melihat gejala negatif tersebut, tambahnya, pihaknya akan melakukan penyuluhan tentang sisi negatif seks terhadap pelajar sekolah dasar. "Saya pikir, pengetahuan soal seks diketahui lebih dini akan lebih baik," ujarnya.
Sejumlah pelajar sekolah lanjutan pertama dan sekolah atas yang ditemui Tempo, mengakui terjadinya praktek seks bebas tersebut. Bahkan, mereka sudah melakukannya seperti pekerja seks komersial.
"Sekali main aku dibayar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta," kata seorang pelajar SMP yang enggan disebut namanya. Hal senada juga diakui seorang pelajar sekolah lanjutan atas. "Asyik juga sih...," kata perempuan yang tingal di rumah kontrakan itu.
NANANG SUTISNA