TEMPO Interaktif, BANDUNG - Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Peternakan Jawa Barat mengamankan tujuh daerah endemis antraks. Pengamanan itu dilakukan dengan cara pemberian vaksin kepada sekitar 80 ribu ekor hewan kurban seperti domba dan sapi.
"Vaksinasi itu menjamin tidak ada antraks," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jawa Barat Nanan Adnan, Kamis (26/11). Pemberian vaksin antraks itu dilakukan sejak dua bulan lalu di tujuh daerah endemis. Wilayah itu meliputi Kota dan Kabupaten Bogor, Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Depok.
Vaksinasi itu, kata dia, sejauh ini berhasil menangkal virus antraks pada hewan qurban di ketujuh daerah tersebut. Kini tidak ada laporan temuan sapi atau domba yang terkena antraks. "Tidak ada laporan sejak pemeriksaan Senin lalu," katanya.
Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap hewan qurban yang masuk ke wilayah Jawa Barat dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Pemeriksaan terutama hewan sapi itu dilakukan di sejumlah check point seperti di Banjar dan Losari, Cirebon.
Nanan meminta masyarakat agar jeli membeli hewan qurban. Soalnya, petugas masih mendapati pedagang yang sengaja dan tidak, menjual induk sapi produktif atau domba dibawah usia 1 tahun. "Sesuai Undang-Undang baru tentang peternakan dan kesehatan hewan, (penjualan) itu dilarang," katanya.
Baca Juga:
Sedangkan Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat Hafidz Usman, membolehkan masyarakat untuk mengemas daging qurban dalam bentuk kornet kalengan. Begitu pun bekas domba aduan atau ketangkasan, asal tidak sakit dan cacat. "Kalau lecet sedikit tidak apa-apa," ujarnya.
ANWAR SISWADI