Kapal berangkat dari Batam pukul 08.00 WIB. Sejam kemudian, tepatnya di perairan Tekong Hiu, kapal diterjang ombak lalu tenggelam. Pihak pelabuhan di Karimun menerima laporan setengah jam kemudian lalu segera mengirimkan Kapal Dumai Express 5 untuk mengevakuasi penumpang yang selamat.
Komandan Bitpol Air Polisi Ajun Komisaris Besar Muhammad Yasin mengatakan pihaknya mengirim lima kapal patroli untuk memberi bantuan mengevakuasi korban. Kelima kapal tersebut adalah Kapal Patroli 648, 649, dan sisanya dari Kepolisian Daerah Kepulauan Riau.
Baca Juga:
Kapal diduga melebihi kapasitas karena dari daftar penumpang yang tertera di loket penjualan tiket Dumai Express hanya 200 penumpang, tapi dari laporan yang ada tercatat 213 penumpang. Sebanyak 200 di antara penumpang adalah orang dewasa dan 13 lainnya anak-anak.
Masmur, 45 tahun, salah satu keluarga korban, mengatakan keluarganya yang berangkat menggunakan Kapal Penumpang Dumai Express 10 sebanyak empat orang, termasuk istrinya bernama Isra, 38 tahun, dan adik-adiknya yaitu Marliyono, Herlina, Rusmawati. Mereka tidak tercantum namanya di daftar penumpang. Namun istri Masmur telah menghubungi dari Rumah Sakit Karimun bahwa hanya Rusmawati yang belum diketahui apakah selamat atau ikut tenggelam.
Nurlis Saragih, 50 tahun, juga penumpang Dumai Express 10 tak tercantum namanya yang membuat anaknya Ruslida Sinaga gusar. Pantauan Tempo di Sekupang, keluarga korban telah memadati gerai tiket di Sekupang untuk mencari tahu keadaan keluarganya.
Kepala Kantor Pelabuhan Batam Roki Ahmad belum bersedia memberi keterangan dengan alasan ingin berangkat ke Tanjung Balai Karimun. "Tunggu nanti saya beri informasi, saya buru-buru," kata dia.
RUMBADI DALLE