Menurut dia, inseminasi buatan atau kawin suntik sangat efektif mencegah penularan penyakit karena semen beku atau sperma sapi diambil dari sapi pilihan dan telah diteliti kualitasnya di laboratorium. "Kalau kawin alam sangat rentan penularan penyakit," jelasnya.
Selain mencegah penyakit, inseminasi buatan, lanjut dia, juga menghasilkan sapi dengan bobot badan lebih besar dibanding sapi hasil perkawinan alam. Harganya pun jauh lebih mahal sehingga sangat menguntungkan bagi peternak. "Kalau sapi biasa beratnya 25 kilogram, sapi inseminasi bisa 35 kilogram," ujarnya.
Syahrul menambahkan, sejak digulirkan awal tahun 2001 silam, program ini telah mampu mencakup 10 persen wilayah Bangkalan di 18 kecamatan. Namun, jangkauannya baru sebatas desa-desa besar karena terkendala minimnya inseminator. "Kita kekurangan tenaga inseminasi karena baru ada 25 orang," katanya. MUSTHOFA BISRI.
Baca Juga: