TEMPO Interaktif, Palu - Iin alias Bro, warga Poso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), kasus kekerasan Poso, Rabu malam (18/11) menyerahkan diri ke Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Iin didampingi tokoh muslim Poso Ustadz Adnan Arsal.
“Kami telah menerima salah seorang DPO Poso yang menyerahkan diri,” kata Kabid Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, AKBP Irfaizal Nasution kepada wartawan, Kamis (19/11).
Irfaizal mengatakan, Iin merupakan buron yang diburu polisi sejak 2007 lalu, karena terlibat sejumlah kasus kekerasan, saat daerah Poso diselimuti konflik horizontal. Saat menyerahkan diri, Iin yang didampingi guru spiritualnya Ustadz Adnan Arsal dan Jamil, diterima langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Suparni Parto.
Saat menyerahkan diri, Iin, tidak menyerahkan senjata api maupun senjata tajam lainnya. Iin mengaku telah menyesali perbuatannya sejak ia meninggalkan Poso.
Kepada polisi, Iin mengaku, saat namanya masuk dalam daftar buron sekitar dua tahun lalu, ia langsung meninggalkan Poso dan menetap pada salah satu rumah keluarganya di kawasan Palu. “Pelariannya di Palu,” kata Irfaizal.
Selama di persembunyian, Iin hanya mengurung diri dalam rumah dan tidak melakukan komunikasi dengan orang-orang di sekitar tempat tinggalnya, karena khawatir keberadaannya diketahui oleh polisi. “Saya tidak pernah berkomunikasi dengan orang-orang,” kata Iin kepada Suparni.
Sebelum menyerahkan diri, Iin sempat melakukan perjalanan ke Poso untuk berpamitan kepada orang tua dan keluarga lainnya. Pihak Polda berjanji akan memberlakukan Iin dengan baik selama menjalani masa pemeriksaan di kepolisian dan melampirkan penyerahan dirinya, pada berkas perkaranya sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan.
DARLIS