TEMPO Interaktif, Surakarta – Walikota Surakarta Joko Widodo berencana mengumpulkan seluruh partai politik yang ada di Surakarta, Senin (16/11) malam. Mereka yang diundang adalah ketua, sekretaris, dan bendahara partai yang bersangkutan. “Tujuannya untuk berbagi pendapat tentang bagaimana pengelolaan kota ke depannya,” jelasnya, Senin (16/11).
Menurut dia, pengelolaan kota harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Misalnya untuk penataan pedagang pasar, tidak semata urusan ekonomi, namun juga sosial dan politik. “Ketua partai adalah panglima politik di Solo. Mereka bisa memengaruhi masyarakat. Sehingga kebijakan dan arah pembangunan kota sebaiknya juga melibatkan mereka,” terangnya.
Ia menambahkan, hasil pertemuan tersebut akan menjadi masukan bagi penataan dan pengelolaan Surakarta ke depannya. “Siapa pun walikotanya,” tegasnya. Dia sendiri mengklaim tidak akan menggunakan hasil pertemuan untuk kepentingan pribadi jikalau memutuskan kembali mencalonkan diri menjadi walikota Surakarta periode 2010-2015.
Joko juga membantah jika kegiatan tersebut sebagai ajang dirinya menghimpun kekuatan dalam menghadapi pemilihan kepala daerah April 2010 mendatang. “Kalau memang saya akan mencari dukungan, saya akan temui partai satu per satu. Tidak bareng-bareng,” tegasnya.
Menurutnya, pertemuan semacam itu sudah berulang kali dilakukan dan tidak dalam momen-momen tertentu seperti menjelang pilkada saat ini. “Kalau sekarang dikaitkan dengan pilkada, ya biarkan saja. Bagi saya, terkait pilkada adalah bagaimana Solo tetap kondusif dan tidak ada konflik,” kilahnya.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Demokrat Surakarta Supriyanto menyambut baik ajakan Joko untuk berkumpul dan membahas persoalan kota. Dia mengesampingkan pertemuan tersebut sebagai upaya Joko meraih dukungan politik. “Kami tidak berpikir seperti itu (mencari dukungan politik). Kalau kemudian dikaitkan dengan pilkada, mungkin seputar menjaga kondusivitas,” jelasnya.
Hal serupa disampaikan Ketua PAN Surakarta Hami Mujadid Irsyad. Menurutnya, pertemuan tersebut sebatas silaturahmi biasa. “Tapi kami juga belum tahu arahnya dibawa kemana. Apakah memang membahas persoalan kota atau ada hal lain,” lanjutnya.
Nama Joko sendiri disebut-sebut menjadi calon kuat walikota Surakarta mendatang. Beberapa partai seperti Demokrat dan Partai Amanat Nasional sudah berniat untuk mengusungnya. Supriyanto mengaku sudah meminta kesediaan Joko untuk maju, namun selalu dijawab belum saatnya mengambil keputusan. Sedangkan Hami belum melakukan pendekatan secara resmi.
UKKY PRIMARTANTYO