TEMPO Interaktif, Pariaman - Guna mempercepat tahap rekonstruksi dan rehabilitasi di Pariaman, Sumatera Barat, Bupati Pariaman Muslim Kasim meminta pemerintah pusat sebagai penjamin pinjaman di Bank.
"Saya harap pemerintah membayarkan ke bank-bank pemerintah maupun swasta, dengan kolateralnya dana APBN," ujarnya ketika bertemu Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini ketika mengunjungi Lima Koto Timur, Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (13/11).Pemerintah pusat sebagai penjamin pinjaman warga untuk membangun rumahnya. "Kasihan mereka sekarang tinggal di tenda-tenda, saya harap bisa dipercepat pencairannya," urai Muslim.
Ia sendiri belum tahu rencana rehabilitasi dan rekonstruksi dari pemerintah pusat ke daerah Pariaman. "Katanya sih pola Yogyakarta, dengan maksimal untuk rusak berat Rp 15 juta, tapi yang mana diputuskan belum jelas," kata Muslim.
Pihaknya berharap dana yang diberikan jauh lebih besar ketimbang Yogyakarta, mengingat nilai bangunan yang lebih tinggi. Muslim berjanji, jika anggaran sudah turun, bantuan pembangunan tidak akan cair jika warga tidak membangun yang tahan gempa. "Kami juga melarang bangunan di kawasan alur-alur gempa," tegasnya.
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zainy mengaku belum mendapat tahapan rencana pembangunan kawasan Pariaman. "Kami akan koordinasi terus," ujarnya.
Helmy mengutarakan, akan membawa usulan Bupati Pariaman ke Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat. "Yang penting datanya valid dulu," tandasnya.
DIANING SARI