Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akbar Keberatan Dijadikan Tersangka Kasus Bulog

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua DPR Akbar Tanjung merasa keberatan dirinya dijerat tersangka dalam kasus korupsi dana nonbujeter Bulog sebesar Rp 40 miliar, semasa menjadi Menteri Sekretaris Negara di era Presiden Habibie. Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mempertanyakan alasan penyidik Kejaksaan Agung bila menaikkan status dirinya dari sebatas saksi menjadi tersangka.

“Alasannya apa?” tanya Akbar kepada wartawan seusai silaturahami dengan Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Minggu (16/12). “Tanya saja kepada Jaksa Agung,” ujarnya dengan raut wajah tidak senang. Ia menyatakan status dirinya sebagai saksi. Bukan tersangka. “Tetapi kita serahkan saja kepada mekanisme hukum,” imbuh Akbar.

Seperti diketahui, seusai sholat Ied tadi padi, Jaksa Agung MA Rahman menyatakan, pihaknya akan segera mengumumkan status Akbar dalam kasus korupsi dana nonbujeter Bulog. Sebagai apa? Rahman tidak menjelaskan. Namun, informasi yang dihimpun dari kalangan penyidik di Gedung Bundar, kemungkinan besar Akbar dijaring tersangka. Ada cukup bukti yang memberatkan Akbar. Diantaranya, keterangan Habibie, yang mengaku tidak pernah menerima laporan pertanggungjawaban dari Akbar perihal penggunaan uang Bulog itu. Sebagai uang negara, layaknya laporan diberikan tertulis.

Saat ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan dua tersangka yakni mantan Kepala Bulog Rahardi Ramelan dan Ruskandar, mantan Deputi Kepala Bulog. Akbar menyatakan bersedia dimintai keterangan atau diperiksa kembali oleh penyidik Kejaksaan Agung, mengklarifikasi keterangan mantan Presiden BJ Habibie tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akbar menolak menanggapi desas-desus mengenai balas dendam kelompok Iramasuka di Partai Golkar, berkaitan kekalahan kubu Habibie dalam pemilihan presiden di SU MPR 1999 lalu. Menurut Akbar, saat itu pimpinan Fraksi Partai Golkar dengan jelas telah menginstruksikan seluruh anggotanya untuk menerima pertanggungjawaban Habibie. “Namun, saat pemungutan suara, mayoritas suara di MPR menolak,” ujarnya. (Dara Meutia Uning - Tempo News Room)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sutan Bhatoegana Masih Diprotes Warga NU  

30 November 2012

Yenny Wahid bersalaman dengan Sutan Bhatoegana, disaksikan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum di rumah kediaman almarhum Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Sutan Bhatoegana Masih Diprotes Warga NU  

Permintaan maaf Sutan Bhatoegana dinilai belum cukup.


Begini Pesan Sinta Nuriyah buat Sutan Bhatoegana

29 November 2012

Sutan Bhatoegana menyalami istri almarhum Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid, disaksikan Yenny Wahid, di rumah kediaman almarhum Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Begini Pesan Sinta Nuriyah buat Sutan Bhatoegana

"Ngomong sedikit bisa menimbulkan gejolak."


Gusdurian Anggap Permintaan Maaf Sutan Tak Cukup  

29 November 2012

Massa yang berdemo di depan kantor DPD Partai Demokrat, Yogyakarta, membakar foto Soetan Bhatoegana, Rabu (28/11). TEMPO/Suryo Wibowo
Gusdurian Anggap Permintaan Maaf Sutan Tak Cukup  

Gusdurian secara tegas meminta Sutan dipecat sebagai anggota DPR.


Meski Minta Maaf, Bhatoegana Tetap Dituntut Mundur  

29 November 2012

Sutan Bhatoegana (kiri) memohon maaf kepada  Istri alm Gusdur Sinta Nuriah Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan, (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Meski Minta Maaf, Bhatoegana Tetap Dituntut Mundur  

Hari ini demo dilakukan Barisan Serba Guna (Banser) dan Gerakan Pemuda Ansor Jember, Jawa Timur.


Sutan: Pesan Istri Gus Dur, Hati-hati Kalau Bicara

29 November 2012

Sutan Bhatoegana (kiri) didampingi ketua umum Partai Demokrat Anas Ubaningrum dan bertemu Yeni Wahid (kanan) di rumah almarhum Gusdur di Ciganjur, Jakarta,  (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Sutan: Pesan Istri Gus Dur, Hati-hati Kalau Bicara

Sutan Bhatoegana berharap permohonan maafnya dapat membuat situasi kembali normal.


Sutan Bhatoegana Sungkem ke Pangkuan Istri Gus Dur

29 November 2012

Sutan Bhatoegana (kiri) memohon maaf kepada  Istri alm Gusdur Sinta Nuriah Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan, (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Sutan Bhatoegana Sungkem ke Pangkuan Istri Gus Dur

Ada yang menarik saat Sutan Bhatoegana memutuskan meminta maaf.
Sutan akhirnya sungkem Istri Gus Dur.


Apa Keinginan Keluarga Gus Dur dari Sutan?  

29 November 2012

Sutan Bhatoegana (kiri) didampingi ketua umum Partai Demokrat Anas Ubaningrum dan bertemu Yeni Wahid (kanan) di rumah almarhum Gusdur di Ciganjur, Jakarta,  (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Apa Keinginan Keluarga Gus Dur dari Sutan?  

Sutan bersama Anas ke rumah keluarga Gus Dur. Apa sebenarnya keinginan keluarga Abdurrahman Wahid ini?


Sutan: Harusnya Adhie Juga Minta Maaf ke SBY  

29 November 2012

Sutan Bhatoegana. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sutan: Harusnya Adhie Juga Minta Maaf ke SBY  

Sutan juga meminta Adhie membantu membersihkan pemerintahan dengan cara tidak menyebar fitnah maupun hinaan.


Sutan Bhatoegana Ditemui Yenny dan Inayah Wahid  

29 November 2012

Anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana. TEMPO/Imam Sukamto
Sutan Bhatoegana Ditemui Yenny dan Inayah Wahid  

Yenny, Inayah, dan Shinta Nuriyah Wahid bersedia menemui Sutan Bhatoegana di kediaman mereka di Ciganjur.


Sutan Bhatoegana ke Rumah Gus Dur dengan Anas  

29 November 2012

Massa Garda Pecinta Gus Dur menyobek foto Sutan Bhatoegana saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPD Partai Demokrat, Yogyakarta, Rabu (28/11). TEMPO/Suryo Wibowo
Sutan Bhatoegana ke Rumah Gus Dur dengan Anas  

Sutan Bhatoegana datang dengan didampingi Anas Urbaningrum dan Johnny Allen Marbun.