Latihan itu dibuka dengan upacara yang dipimpin Asisten Operasi Komandan Korps Marinir, Kolonel Ivan AR Titus. Sebelum upacara, korps marinir kedua negara melakukan pendaratan 17 kendaraan amfibi dan dua unit helikopter jenis CH 46 Sea Knight di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo.
Latihan bersama ini diikuti 600 marinir Indonesia dan 630 Amerika Serikat. Latihan ini, menurut Titus, dilakukan mulai tahun lalu meski yang pertama itu jumlah yang diturunkan jauh lebih sedikit.
"Sebelumnya personel yang diterjunkan hanya sekitar satu peleton," katanya kepada wartawan, Sabtu (17/10).
Menurut Ivan, korps marinir kedua negara akan saling mempelajari teknik perang satu sama lain. Marinir Indonesia, katanya, akan mempelajari teknik perang kota dan perang hutan yang dikembangkan tentara Amerika.
Sedang Komandan Batallion Pendarat Marinir Amerika Serikat, Andrew Wilcox, berkomentar bahwa Indonesia dipilih karena profesionalisme tidak perlu diragukan lagi. "Kami sudah membuktikannya," kata dia.
Selain kegiatan teknis lapangan, korps marinir kedua negara akan melaksanakan kegiatan sosial berupa pembangunan gedung ruang kelas Sekolah Dasar 05 Banyuputih, dan pelayanan pengobatan kepada masyarakat di Puskesmas Banyuputih.
IKA NINGTYAS