Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur. Masuknya dua kapal tersebut terlihat oleh Kapal Perang RI Layang-805 yang sedang melakukan patroli pada hari ini, Selasa (13/10)

“Kejadian pada pukul 09.00 Wita. Mereka masuk sejauh empat mil laut,” kata Komandan KRI Layang Letnan Kolonel Rudhi Aviantara seterti dikutip situs Think and Act for National Defense Tandef. Ulah militer Malaysia tersebut, kata dia, langsung dilaporkan ke Markas Besar Mabes Tentara
Nasional Indonesia.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Iskandar Sitompul membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, masalah telah selesai setelah kapal-kapal tersebut mengadakan komunikasi. “Mereka sepakat kembali ke wilayah masing-masing,” katanya.

Iskandar mengatakan, wilayah yang dimasuki kapal kedua negara memang masih menjadi sengketa. Penyebabnya, Malaysia mempunyai garis pangkal yang berbeda berdasarkan peta tahun 1979. Negeri jiran itu juga mengklaim konsesi minyak dan gas di wilayah yang sama. Saling klaim hak konsesi itu
masuk wilayah zona hak daulat Indonesia.

Saat ini Departemen Luar Negeri terus mengadakan perundingan guna menyelesaikannya. Di sisi lain, matra laut kedua negara juga melaksanakan diplomasi. “Menyamakan persepsi operasional di lapangan,” kata Iskandar. Menurut Iskandar, kedua negara sepakat menghindari konfrontasi di Ambalat. Masalah itu akan diselesaikan dengan kepala dingin.

Hal senada disampaikan oleh pengamat militer Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani. Dia meminta pemerintah dan publik Indonesia tidak terpancing dengan apa yang dilakukan Malaysia. Menurut perkiraannya Malaysia hanya menguji kesiapan Indonesia dalam mengamankan Ambalat. “Masalah Ambalat juga jadi ujian sejauh mana diplomat Indonesia terampil mempertahankan wilayah dengan cara diplomasi,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Situasi di Ambalat sempat memanas, akhir Mei lalu. Berulangkali kapal perang dan helikopter Malaysia memasuki wilayah sengketa. Malaysia menyatakan tidak ada niatan untuk melanggar batas wilayah perbatasan. Keberadaan kapal militer dan kapal patroli polisi Malaysia di Ambalat dalam rangka patroli keamanan wilayah maritim.

Konflik mereda setelah Panglima Angkatan Tentara Malaysia Jenderal Abdul Azis Zainal bertemu Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono. Malaysia sepakat mengurangi patroli laut yang terlalu dekat dengan wilayah teritorial Indonesia di perairan Ambalat supaya persepsi pelanggaran wilayah dapat
dikurangi.

Indonesia juga meminta diadakan patroli perbatasan perairan bersama tanpa mengabaikan aturan pelibatan yang sudah dilaksanakan kedua angkatan laut sejak 2005. “Sehingga kapal perang kedua negara mengamankan wilayah lautnya dengan tidak mendekati batas laut teritorial masing-masing negara,” kata Juwono saat itu.

TITIS SETIANINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.


Kedutaan Besar Malaysia Kembali Didemo

11 Juni 2009

Kedutaan Besar Malaysia Kembali Didemo

Salah seorang di antara mereka tampak mengusung sebuah poster bertuliskan "Kau Sentuh Ambalat Tubuhmu Kulumat".