TEMPO Interaktif, Lampung - Gajah liar penghuni kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang menjadi korban banjir bandang dan longsor di desa Way Kerap, Kecamatan Semaka Tanggamus, Lampung, mulai dikuburkan. Kondisi gajah itu telah membusuk dan menjadi tontonan warga selama lima hari. “Penguburan itu agar aroma busuk tidak mengganggu warga," kata Santoso, kepala Pengawas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Wilayah Sukaraja I, Kamis (08/10).
Sebuah alat berat membuat lubang sedalam empat meter lebih dan menggeser bangkai gajah yang diperkirakan berusia 2 tahun itu dari tempatnya terkubur longsoran. Meski tertimbun, kepala dan belalai gajah nahas itu masih berada di permukaan tanah. Petugas harus berhati-hati memindahkan bangkai gajah ke liang lahat yang tidak jauh dari lokasi tertimbunnya.
Baca Juga:
Selama lima hari petugas dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menjaga bangkai gajah tersebut. Penjagaan itu agar gading dan gigi gajah tersebut tidak dijarah warga. “Kami menjaga gading dan gigi gajah,” katanya. . Ratusan warga selalu datang untuk menyaksikan bangkai gajah yang tertimbun longsor itu.
Gajah yang tewas itu merupakan salah satu dari lima belas rombongan gajah yang biasa melintasi Umbul Mancingan yang berada di belakan desa Way Kerap. Sepekan sebelum terjadi banjir bandang dan longsor rombongan gajah itu kerap mengamuk dan merusak rumah milik warga perambah hutan.
Sedikitnya 50-an rumah didirikan di kawasan yang masuk hutan lindung penyangga kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Mereka membuka lahan dan mengalihkan fungsi hutan lindung menjadi lahan pertanian. “Daerah itu merupakan perlintasan gajah penghuni kawasn Taman Nasional Bukit Barisan Selatan,” kata Santoso.
Meski begitu, Santoso belum memastikan nasib empat belas gajah lainnya. Sebab, lokasi ditemukannya gajah yang tewas dengan habitatnya sangat jauh. “Kemungkinan gajah itu terseret arus banjir bandang yang berasal dari puncak bukit,” ujarnya. Selain seekor gajah yang ditemukan tewas, sejumlah ular sanca berukuran besar dan satwa penghuni hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan juga ditemukan tewas terseret banjir bandang.
NURROCHMAN ARRAZIE