TEMPO Interaktif, Bandung:Pengoperasian perdana angkutan massal bis Trans Metro Bandung diwarnai protes puluhan sopir angkutan kota dan bis dengan cara mogok. Aksi protes itu berlangsung setengah jam.
Menurut Kepala Kepolisian Resort Bandung Timur AKBP Martinus Sitompul, aksi protes itu dilakukan sopir angkutan kota Cicadas-Cibiru dan mikrobus Giwangkara. Mereka memarkir kendaraannya di sekitar lokasi pemberangkatan bis Trans Metro Bandung di Cibiru dan depan kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung.
Baca Juga:
"Surat pemberitahuan pengoperasian bis dari pengurus angkutan ternyata nggak sampai ke mereka," kata Martinus di Cibiru, Kamis (24/9).
Aksi ini baru berhenti setelah pengurus angkutan dan kepolisian turun tangan menjelaskan. Hingga tengah hari ini, pengoperasian bus way berjalan lancar. Tapi untuk jurusan Cibiru-Cibeureum, bis kecil yang bisa diisi 17 penumpang duduk dan 11-13 penumpang berdiri itu kerap kosong, tidak seperti di jalur sebaliknya.
Dari pantauan Tempo, setiap bis tidak lagi dikawal motor dan mobil polisi. Aparat menempatkan petugas intel di dalam bis, juga di setiap shelter. Total petugas yang dikerahkan sejak pagi tadi hingga sore nanti sebanyak 1.000 orang.
Ketua pengurus kelompok pengusaha angkutan kota yang tergabung dalam Koperasi Bandung Tertib Asmudianto mengatakan, aksi mogok sopir angkutan kota karena terprovokasi protes sopir bis lain.
Setelah dijelaskan, kata Asmudianto, mereka kembali beroperasi seperti biasa. Menurut dia, pihaknya sudah menyetujui pengoperasian bus way itu karena lima syarat yang diajukan sudah mulai dipenuhi pemerintah daerah dan kepolisian.
Syarat itu antara lain, pengurangan 10 unit bis Damri jurusan Cibiru-Elang yang melintas di jalur yang dilewati 10 bis jalur khusus itu. Kemudian pemasangan shelter yang berjarak minimal 1 kilometer, dan penertiban angkutan umum liar. "Kemarin sudah 20 mobil dikandangkan di Polwiltabes Bandung," katanya di lokasi keberangkatan bis.
Selanjutnya, para sopir dan pengurus angkutan kota akan mengawasi penarikan 10 bis Damri itu di lapangan setiap hari. Dengan adanya penarikan itu, bis Damri jurusan Cibiru-Elang yang beroperasi tinggal 8 unit. Sementara bis yang ditarik dialihkan untuk menambah armada rute lain.
ANWAR SISWADI