TEMPO Interaktif, Malang - Kereta api bahan bakar minyak (BBM) menabrak bangunan toko 200 meter dari Stasiun Lawang, Kabupaten Malang, Rabu (23/9). Satu korban tewas dan tiga awak kereta luka-luka.
Korban luka-luka adalah Muhammad Yunus, Muhammad Firdaus, dan Mashudi. Mereka dirawat di Rumah Sakit Mardi Waluyo dan Rumah Sakit Lawang Medika.
"Korban tewas penumpang liar, pegawai kereta api tak mengenalnya," kata Kepala Kepolisian Wilayah Malang, Komisaris Besar Rusli Nasution.
Hingga kini identitas korban tewas belum diketahui. Kepala Stasiun Lawang mengatakan kereta BBM tanpa muatan itu berangkat dari Depo Pertamina Malang menuju Surabaya.
Petugas Perjalanan Kereta mengalihkan kereta BBM ke spoor box karena dari arah Surabaya melaju kereta penumpang kelas ekonomi Penataran. Tujuannya, untuk menghindari tabrakan antarkereta. Namun, tanpa diduga kereta BBM terus melaju kencang hingga menabrak bangunan yang berjarak sekitar 200 meter dari stasiun. "Belum diketahui rem tak berfungsi atau penyebab lainnya," katanya.
Kereta BBM menarik 18 tangki, tujuh tangki di antaranya terguling hingga menutup jalur kereta api. Sedangkan, lokomotif hancur menabrak bangunan toko. Empat mobil pemadam kebakaran juga disiagakan untuk mencegah kebakaran.
Sementara jalur Malang-Surabaya macet hingga 2 kilometer. Kecamatan terjadi selama dua jam, antrean kendaraan pribadi dan motor saling berdesak-desakan untuk mendahului.
EKO WIDIANTO