TEMPO Interaktif, Banda Aceh - Seiring berkurangnya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami di Aceh, angka pengangguran meningkat, meski jumlahnya tidak terlalu signifikan. Pemerintah Aceh terus berusaha meminimalisir angka pengangguran dengan membuka berbagai kegiatan pelatihan untuk para pencari kerja.
Kepala Bidang Pengembangan SDM pada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Aceh, Drs Mahdi kepada Tempo, Selasa (08/09), mengatakan berdasarkan data yang ada, tercatat jumlah angkatan kerja di Aceh sampai pertengahan 2009 mencapai 1,865 juta orang atau bertambah sekitar 72 ribu orang dibandingkan angkatan kerja 2008.
Sementara itu, data jumlah penganggur di Aceh sampai medio 2009 adalah 174 ribu orang. Sementara angka sampai akhir tahun lalu sekitar 171 ribu orang. "Terjadi peningkatan sekitar tiga ribu orang," ujarnya.
Menurutnya, angka tersebut berdasarkan pendataan dari Badan Pusat Statistik (BPN) Aceh yang rutin mendata setahun dua kali. "Ini yang terdata, mungkin jumlahnya lebih besar dari yang tercatat," ujar Mahdi.
Menurutnya, selama setahun terakhir juga terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja yang bekerja, sementara angka pengangguran juga tidak berubah secara signifikan. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas sehingga mempengaruhi Tingkat Pertisipasi Angkatan kerja (TPAK) dan tingkat pegangguran.
Sementara itu, pihak Dinas Tenaga Kerja Provinsi Aceh terus berusaha meminimalisir fakta pengangguran di Aceh. "Setiap tahun kami terus mengadakan pelatihan dan mendidik tenaga kerja yang siap pakai dengan berbagai keahlian," ujar Mahdi.
Beberapa bentuk pelatihan kerja yang dilakukan, di antaranya pelatihan menjahit, komputer, pengelasan logam, dan membuat perabot. Setelah dilatih, pihaknya juga membantu peralatan kerja. Kata Mahdi, dana untuk berbagai pelatihan itu berasal dari pusat dan pemerintah Aceh.
ADI WARSIDI