TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, mengatakan biaya hidup masyarakat di Jakarta harus ditekan. Dia menyinggung perihal rasio gini Jakarta yang masih tinggi secara nasional.
Rasio gini merupakan alat untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan atau kekayaan dalam suatu populasi. "Memang tidak bisa dipungkiri, gini ratio di Jakarta ini tertinggi secara nasional, itu kenyataan," kata dia dalam debat kedua Pilkada Jakarta di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Ahad, 27 Oktober 2024.
Rano pun mengungkapkan ide-ide untuk menekan biaya hidup masyarakat di Jakarta. Sebab, menurut dia, di Jakarta ini kelas masyarakat beragam dari yang kaya hingga miskin.
"Tentu pemerintah daerah harus berusaha menurunkan biaya hidup masyarakat. Pertama adalah pangan harus murah. Kita harus memperpendek rantai pasok, kemudian kita lanjutkan kontrak farming," kata Rano.
Kemudian, cara lain menurut Rano adalah dengan melakukan operasi pasar secara profesional oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan Jakarta. Selain itu, dia menyinggung perihal biaya transportasi publik.
Ranoa menyebut, armada transportasi publik harus ditambah. Di samping itu, rutenya juga perlu diperbanyak, terutama perluasan di wilayah Jabodetabek.
"Waktu tunggu harus dipangkas, Jabodetabek dan Jakarta ini. Kemudian, akses pendidikan harus gratis, KJP (Kartu Jakarta Pintar), KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul) harus kita utamakan," kata Rano.
Berdasarkan data milik Badan Pusat Statistik, rasio gini Jakarta pada Maret 2024 sebesar 0,423. Namun, Jakarta bukan berada pada posisi pertama, melainkan kedua. Provinsi dengan rasio gini tertinggi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni 0,435.
Adapun tema debat kedua adalah “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”. Sementara itu, terdapat enam sub tema yakni Infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar yang prima; Pendidikan dan kesehatan; Penanganan ketimpangan sosial; Pembangunan ekonomi digital dan UMKM; Pariwisata dan ekonomi kreatif; Inflasi bahan pokok.
Pilihan Editor: Strategi 3 Cagub Pilkada Jakarta 2024 soal Revitalisasi Pasar Tanah Abang