TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian memastikan Ibrohim alias Boim, 37 tahun, sebagai teroris yang tewas dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu lalu. Penata bunga tersebut berperan besar dalam pengeboman JW Marriott dan Ritz Carlton, 17 Juli lalu.
Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Boim yang sejak 2005 bekerja di Toko Bunga Cynthia di hotel Ritz Carlton itu mengusulkan pengeboman di JW Marriott karena di tempat itu ada pertemuan bisnis pengusaha asing saban Jumat pagi. Dia juga mengusulkan pengeboman di Ritz Carlton karena ada akses dari Marriott.
"Dia lalu memberikan gambaran situasi kedua hotel, sistem keamanan dan cara masuk kepada Saifudin Zuhri dan Noor Din M Top," ujar Nanan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Rabu (12/8). Boim juga berperan dalam memberikan fotokopi KTP kepada pemilik rumah kontrakan di Jalan Pondok Jaya, Mampang, Jakarta Selatan, yang digunakan sebagai safe-house untuk peledakan Mega Kuningan.
Boim, sebagai orang dalam, juga memfasilitasi kedua pengebom untuk melihat situasi dalam hotel. Nanan menunjukkan video yang menangkap gambar Boim mengajak Nana Maulana, 28 tahun, berkeliling Ritz Carlton, 8 Juli lalu.
Nanan melanjutkan, pada 16 Juli 2009 pagi, menggunakan mobil pick up sewaan, Boim membawa masuk tiga kardus bunga. "Supirnya mau turunkan kardus dilarang, dia yang turunkan sendiri," katanya.
Bom itu, kata Nanan, dibawa dari safe-house dan diangkut ke kamar 1808 JW Marriot dimana pengebom Dani Dwi Permana, 18 tahun, menginap. Sementara bom untuk Nana di Ritz Carlton dimasukkan lewat pintu masuk karyawan pada 17 Juli 2009 pukul 06.15 pagi, sekitar dua jam sebelum waktu pengeboman.
Pasca peledakan, Boim kabur ke safe house di Nusaphala, Jatiasih, Bekasi. "Bergabung dengan Sarfudin Zuhri, Amir Abdillah, dan Noor Din M Top," katanya. Di tempat itu, Nanan melanjutkan, mereka merencanakan pengeboman dengan sasaran kediaman presiden di Cikeas.
Berdasarkan pengakuan Amir Abdillah yang berperan sebagai penjaga rumah Jatiasih dan ditangkap di Koja, Jakarta Utara, Boim siap menjadi pengantin, istilah mereka untuk pengebom bunuh diri. "Dengan bom mobil dan bom rompi," ujar Nanan.
Noor din cs kemudian mengamankan calon 'pengantin' tersebut dan memboyongnya ke Temanggung. "Sambil menunggu bom mobil di Jatiasih selesai," kata Nanan.
Tewasnya Boim di Temanggung, kata Nanan, merupakan hal yang patut disyukuri. "Karena rencana berikutnya digagalkan," ujarnya.
REZA M