TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil berencana membuat suatu teknologi di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi tujuan akhir TPS di Jakarta. Teknologi itu nantinya berfungsi untuk memilah sampah yang menggunung, kemudian diolah menjadi batako.
"Idealnya adalah mengkonversikan sampah menjadi sesuatu," kata Ridwan Kamil saat ditemui Tempo di Kota Tua, Jakarta Pusat, pada Selasa, 24 September 2024.
Pengolahan sampah di bantargebang menjadi batako nantinya akan digunakan sebagai besar untuk proyek Giant Sea Wall yang berada di Jakarta Utara. "Giant sea wall itu kan bentuknya reklamasi. Reklamasi itu 60 persen dari sampah di bantargebang," jelas Ridwan Kamil yang sekarang disebut Bang Emil.
Bang Emil mengatakan, pengolahan sampah di Bantargebang menjadi batako nantinya akan menjadi salah satu proyek nasional. "Karena yang tadinya numpuk (sampah) tanpa ada value, tiba-tiba ada value," tuturnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 itu berencana membuat divisi baru di Bantargebang untuk mengkonversikan tumpukan sampah menjadi kumpulan batu bata, menggunakan teknologi. "Ya, sedang dikonsepkan," kata Bang Emil.
Ridwan Kamil mengklaim telah menyiapkan program untuk mengatasi banjir, khususnya di wilayah Jakarta Utara, dengan membuat Giant Sea Wall. "Kawasan pantai utara akan dijadikan Giant Sea Wall, buat apa? Buat atasin banjir,” katanya, usai pertemuan dengan mantan gubernur Jakarta Sutiyoso atau Bang Yos di kediaman pribadinya di Jatisampurna, Kota Bekasi, pada Kamis, 12 September 2024.
Nantinya bentuk Giant Sea Wall nantinya bukan sekadar bendungan, melainkan ada beberapa fasilitas seperti lapangan sepak bola, tempat peribadatan. “Karena kawasannya baru, maka di-design lah menjadi wajah artitektur seperti Ibu Kota Nusantara (IKN)," jelas Bang Emil.
Pilihan Editor: Ridwan Kamil - Suswono Rencana Libatkan Pensiunan PNS untuk Atasi Kekumuhan Jakarta