TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkap pembicaraan mengenai Jakarta International Stadium (JIS) yang selalu seksi dan menarik untuk diulas. Bangunan yang berlokasi di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara itu menjadi stadion sepak bola pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas atap buka-tutup.
Menurut Pramono, JIS yang belakangan menjadi bangunan fenomenal karena dipakai untuk aktivitas berskala nasional hingga internasional, bisa memantik diskusi banyak pihak. Pramono mengaku, ada yang menawarkan kepada dirinya untuk dibangun JIS yang baru.
"JIS menjadi pembahasan paling seksi untuk dijelaskan. Ketika saya ditanya tentang JIS, ada yang mengatakan untuk dibangun JIS yang baru. Lalu saya jawab, itu tidak mungkin," kata Pramono, dalam agenda diskusi yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin, 23 September 2024.
Membangun stadion dengan ukuran berskala besar seperti JIS, kata Pramono, tidak mungkin lagi direncanakan kehadirannya di Jakarta. Pramono menyebut, cukuplah Kampung Bayam yang terakhir merasakan penggusuran akibat hadirnya stadion sepak bola itu.
Pramono juga menilai, tidak ada kepentingan yang mengharuskan untuk dibangun JIS yang baru dalam beberapa tahun ke depan. Jika terpilih menjadi gubernur Jakarta, Pramono memastikan akan tetap melanjutkan seluruh program yang telah ada lebih dulu, walaupun itu dibangun bukan saat era kepemimpinannya.
"Sekali lagi tata kuncinya adalah hal yang sudah baik, kita lanjutkan. Yang belum baik kita perbaiki, termasuk yang terbengkalai-bengkalai sebelumnya," ujar Pramono.
Adapun ihwal JIS, menurut dia, bukan sebuah pembangunan yang mudah untuk didirikan, bahkan proses dari berdirinya bangunan itu sudah dimulai sejak 2001. Lalu di era Joko Widodo menjadi gubernur Jakarta berlanjut ke pembebasan lahan. Hingga ujungnya berhasil dibangun di era Anies Baswedan menjadi gubernur.
"Sehingga diperlukan waktu yang begitu panjang (untuk membangun JIS), itupun sampai hari ini masih menyisakan persoalan seperti yang dirasakan Kampung Bayam," ujar Pramono.
Meski begitu, Pramono bukan berarti tidak mempunyai wacana pembangunan jika dirinya terpilih sebagai gubernur Jakarta. Dia merencanakan di 2026-2027 nanti akses MRT bisa ditambah rutenya, bahkan hingga sampai ke JIS.
Pilihan Editor: Pramono Anung Bicara Kalijodo Peninggalan Ahok, Dulu Direlokasi Kini Terbengkalai