TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka Jakarta, pada Sabtu siang, 21 September 2024. SBY melapor kepada Jokowi mengenai tugas penasihat khusus tugasnya sebagai Penasihat Khusus Aliansi Dunia untuk Membasmi Malaria bagi wilayah Asia Pasifik.
“Tugas ini penting dan saya terima karena memang ada kewajiban internasional untuk segera mengenyahkan malaria dari muka bumi,” kata SBY usai pertemuan selama 30 menit. “Saya sampaikan bahwa Indonesia juga punya kepentingan untuk menurunkan angka penyakit malaria di negeri kita.”
Melalui keterangan bersama, Jokowi mengatakan bahwa salah satu pembahasan dia dan SBY adalah mengenai prospek pemerintahan Prabowo Subianto. Jokowi mengklaim bahwa dia dan SBY sepakat untuk menyokong pemerintahan Prabowo, yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulungnya
“Kita juga sepakat, pasti saya, untuk memberikan penuh untuk pemerintahan baru di bawah kepemimpinan di bawah Prabowo Subianto,” kata Jokowi.
Anjangsana SBY, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, ke Istana Merdeka tepat beberapa pekan menjelang purna tugas Jokowi sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024. SBY - Jokowi melalui dinamika politik yang tidak begitu berjalan mulus dalam sepuluh tahun terakhir.
Seperti apa riwayat pertemuan Jokowi-SBY?
Transisi Pemerintahan (2014)
Jokowi banyak melakukan konsultasi dengan Susilo Bambang Yudhoyono terkait transisi pemerintahan pada 2014. Sejak penetapan hasil pemilu presiden oleh KPU, SBY berkomunikasi menyatakan selamat dan membuka diri untuk membantu masalah transisi.
"Tentunya kita banyak konsultasi pada pemerintahan Pak SBY. Masalah yang dihadapi sekarang seperti apa, termasuk menyiapkan kriteria untuk kabinetnya dan orangnya seperti apa," ucap Jokowi pada 24 Juli 2014.
Harapan SBY untuk Jokowi (2014)
Jokowi bertemu SBY di Bali, tepatnya di sela-sela World Forum United Nation Alliance of Civilization pada 27-28 Agustus 2014. Pada kesempatan itu, SBY mengucapkan selamat kepada presiden terpilih. SBY juga mengajak bangsa Indonesia bersama-sama mendengarkan dan mendukung presiden terpilih.
Selain itu, SBY memiliki mimpi dan harapan indah, yaitu membangun budaya politik luhur dengan para pemimpin Indonesia yang saling membantu dan saling mengingatkan demi masa depan bangsa.
Klarifikasi SBY (2017)
Pada 9 Maret 2017, Jokowi bertemu SBY di Istana Merdeka, Jakarta. Pada pertemuan tersebut, keduanya berbincang santai di beranda belakang Istana sambil minum teh. SBY mengakui pertemuannya dengan Jokowi digunakan untuk mengklarifikasi beberapa terkait dirinya.
Kala itu, SBY mengungkapkan menjadi korban informasi ngawur intelijen karena dikaitkan berkontribusi dalam demonstrasi besar ormas Islam pada 4 November 2016. Meskipun SBY enggan mengungkapkannya secara jelas kepada publik, tetapi ia mengaku bersyukur dan gembira bertemu Jokowi.
Pembentukan Kabinet (2019)
Pada 10 Oktober 2019, Jokowi dan SBY bertemu empat mata di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta. Jokowi mengungkapkan bahwa keduanya membahas pembentukan kabinet. Meskipun kala itu belum jelas akan merapat dengan koalisi Jokowi, tetapi Demokrat sudah memberikan nama Agus Harimurti Yudhoyono. Demokrat tidak bergabung pemerintah Jokowi sampai Februari 2024.
Belakangan, SBY mengungkit 10 tahun perjuangan di luar pemerintah tidak mudah. Apalagi, ada pihak yang tidak ingin Demokrat dalam pemerintah. Namun, SBY tak menyebut pihak itu.
"Menjadi partai di luar pemerintahan karena ada pihak yang tak menginginkan Demokrat dalam pemerintahan. Dalam kehidupan demokrasi yang belum matang, nasib oposisi tidak mudah," kata SBY dalam HUT ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin 9 September 2024.
Bergabung dalam Prabowo-Gibran (2023)
Terakhir, Jokowi dan SBY bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 2 Oktober 2024. Hal itu disampaikan Jokowi kepada wartawan di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu, 4 September 2024. Jokowi tidak berkenan untuk menyampaikan isi pertemuan dia dengan SBY.
Sementara Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan ada tiga poin penting pertemuan Jokowi dan SBY. Salah satunya soal sepakat suksesi pemilu 2024 dengan perannya masing-masing.
Demokrat menjadi salah satu partai penyokong Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, di Pilpres 2024. Prabowo adalah Menteri Pertahanan aktif dalam Kabinet Jokowi. Pada 21 Februari 2024, Presiden Jokowi menunjuk Agus Harimurti Yudhoyono, putra SBY sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang. AHY saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Bergabungnya AHY ke Pemerintah Jokowi memecah ketegangan dugaan kudeta Moeldoko untuk kursi Ketua Umum Partai Demokrat pada 2021. Namun Publik menganggap keberpihakan Jokowi di Pilpres 2024 kepada Prabowo memecah hubungannya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang juga tidak memiliki hubungan mulus dengan SBY.
Tim Tempo
Pilihan Editor: Pesan SBY untuk Pramono Anung dan Rano Karno