INFO NASIONAL - Kinerja Bupati OKU Timur, Lanosin MT bersama wakilnya Adi Nugraha Purna Yudha terbukti mampu memajukan Kabupaten OKU Timur dari segala aspek. Selama tiga tahun menjabat, beberapa indikator menunjukan perkembagan yang signifikan. Setidaknya ada enam capaian penting di masa kepemimpinan Lanosin dan Yudha berdasarkan data yang terekam oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
1. Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten OKU Timur pada 2021 berada pada angka 4,69 persen. Angka ini meningkat menjadi 5,44 persen pada 2022. Meskipun terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi pada 2023 menjadi 5,05 persen karena dampak cuaca ekstrim yang mempengaruhi produksi pertanian, tapi angka itu masih berada pada angka rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus tetap bisa membuat Kabupaten OKU Timur pada 2023 menempati peringkat ke-6 di Sumatera Selatan.
2. PDRB per Kapita
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita merupakan salah satu indikator penting, untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu. Di Kabupaten OKU Timur, PDRB per kapita pada rentang waktu 2021-2023 menunjukan tren positif. Pada 2021, PDRB per kapita Kabupaten OKU Timur sebesar Rp24,87 juta dan meningkat menjadi Rp27,19 juta pada 2022. Tak sampai di situ, Lanosin dan Yudha juga mampu terus meningkatkan PRDB per kapita pada 2023 menjadi Rp29,23 juta.
3. Menekan Tingkat Pengangguran Terbuka
Persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten OKU Timur dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka 2021 di Kabupaten OKU Timur sebesar 3,18 persen. Meskipun sempat naik menjadi 4,79 pada 2022, Lanosin dan Yudha mampu menekan kembali TPT pada 2023 menjadi 3,96 persen.
Angkan tingkat pengangguran 2023 di Kabupaten OKU Timur lebih baik dibanding angka TPT Provinsi Sumatera Selatan sebesar 4,11 persen, dan jauh lebih rendah dibanding angka tingkat pengangguran terbukan nasional yakni diangka 5,32 persen.
4. Kemiskinan
Angka kemiskinan di Kabupaten OKU Timur pada 2023 berhasil turun menyentuh angka 1 digit. Pada 2021, persentase kemiskinan OKU Timur berada diangka 10,60 persen dan turun menjadi 10,05 persen pada 2022. Hingga 2023, angka kemiskinan OKU Timur turun menjadi 9,99 persen. Angka ini berhasil membuat Kabupaten OKU Timur meraih posisi 3 terendah di Sumatera Selatan.
5. Indek Pembangunan Manusia (IPM)
Nilai indek pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten OKU Timur juga menunjukkan tren positif. Pada 2021 nilai IPM Kabupaten OKU Timur berada pada angka 71,68, kemudian naik menjadi 72,33 pada 2022 dan terus naik di 2023 menjadi 73,05. Secara konsisten selama tiga tahun ini, nilai IPM Kabupaten OKU Timur menempati kategori tinggi.
6. Gini Rasio
Gini rasio adalah sebutan untuk kesenjangan pendapatan masyarakat. Semakin kecil angka kesenjangan maka semakin baik karena tidak ada gap yang jauh antara kelompok masyarakat miskin dan masyarakat kaya.
Selama tiga tahun terakhir, nilai gini rasio di Kabupaten OKU Timur sangat fluktuatif. Nilai gini rasio pada 2021 sebesar 0,299 dan naik sedikit pada 2022 menjadi 0,327. Namun, Lanosin dan Yudha mampu menekan Kembali angka ketimpangan itu menjadi 0,296 pada 2023. Meski begitu, capaian gini rasio Kabupaten OKU Timur selama tiga tahun terakhir selalu lebih baik dibanding nilai gini rasio Provinsi Sumatera Selatan maupun nasional.
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten OKU Timur, Maryus Markus Firdaus mengatakan, seluruh capaian pembangunan yang telah diraih Lanosin dan Yudha tidak telepas dari sinergi yang baik antara pemerintah pusat, provinsi dan forkopimda.
"Juga seluruh satuan kerja, dan peran serta masyarakat maupun berbagai pemangku kepentingan lainnya," kata Maryus. (*)