TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu peristiwa politik menarik pekan ini, partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut-sebut bakal menjadi sekoci untuk Anies Baswedan maju di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024. Anies nyaris tenggelam setelah partai yang dulu mendukungnya, antara lain Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrasi (NasDem) bermanuver.
Namun, secercah harapan menghadirkan Anies di pemilihan gubernur atau Pilkada Jakarta lewat PDIP tampaknya belum menemui kepastian. Partainya Megawati Soekarnoputri tampaknya maju-mundur menjatuhkan dukugan untuk Anies, yang juga merupakan eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Bahkan, saat pengumuman kandidat kepala daerah yang bakal diusung PDIP gelombang III Senin kemarin, Partai Banteng tak kunjung mengumumkan kandidat untuk Pilkada Jakarta. Padahal, nama Anies santer bakal diusung. Pun, Anies bahkan sudah berdandan merah dan telah mendatangi DPP PDIP, barangkali untuk mendengar pengumuman.
Tempo telah merangkum bagaimana PDIP membuka peluang mengusung Anies yang tengah terombang-ambing nyaris tanpa partai pendukung, tetapi di sisi lain tak kunjung menjatuhkan dukungan:
1. PDIP tak sekali sebut berpeluang usung Anies
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan partainya berpeluang mengusung Anies di Pilgub Jakarta 2024 apabila mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi kader PDIP. Kemungkinan itu terbuka setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah yang membuat PDIP bisa mengusung pasangan calon sendiri.
“Yang kami harapkan memang harus menjadi kader partai,” kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024 seperti dikutip dari Antara.
Juga, politikus PDIP Dwi Wijayanto Rio Sambodo mengatakan, putusan MK memungkinkan peluang partainya untuk mengusung Anies maju di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024. “Siap, mungkin saja (ngusung Anies),” kata Dwi kepada Tempo melalui pesan singkat pada Selasa, 20 Agustus 2024.
2. PDIP akui intens komunikasi dengan Anies
PDIP mengaku intens melakukan komunikasi dengan bekas Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, PDIP melalui Ahmad Basarah telah bertemu dengan Anies untuk mengintenskan komunikasi. Namun, Hasto tak menjelaskan rinci kapan dan di mana pertemuan tersebut dilakukan.
Hasto menjelaskan, peluang PDIP mengusung Anies di pilkada Jakarta akan dilihat dengan mempertimbangkan pelbagai hal, misalnya ideologi; keberpihakan pada rakyat; platform partai; dan kesediaan untuk memenuhi komitmen.
“Termasuk berkomitmen pada visi-misi yang disiapkan partai, khususnya tentang politik tata ruang, kelestarian lingkungan. Jadi tentu PDIP terbuka,” kata Hasto di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Kamis, 22 Agustus 2024.
3. Namun, Megawati pertanyaan alasan dirinya harus usung Anies
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan kandidat di Pilkada 2924 gelombang kedua di Kantor DPP PDI Perjuangan pada Kamis, 22 Agustus 2024. Usai membacakan daftar kandidat usungan, Megawati mempertanyakan alasan terkait dirinya yang diminta untuk harus mengusung Anies pada Pilkada Jakarta 2024.
Dilansir dari Antara, awalnya, dia bercerita ada banyak orang yang membicarakan siapa yang akan didukung PDIP pada Pilkada Jakarta. Putri Proklamator RI Soekarno itu pun mengaku kaget ada sekelompok orang mengenakan baju berwarna merah-hitam yang memasang spanduk untuk mendukung Anies.
“’Kan tadi di depan itu aku kaget toh, ya, ada baju merah hitam, tetapi pasang spanduknya suruh gotong Pak Anies ya? Ya, toh, siapa yang tidak lihat? Aku saja lihat kok,” ujar Megawati.
Ia kemudian menanyakan terkait dengan kelompok tersebut kepada Komarudin Watubun. “Saya tanya si Komar, itu satuan tugas (satgas) apa ya? Kok namanya satgas hitam ya?” tanya Megawati kepada Komarudin. Komarudin pun menjelaskan bahwa satgas tersebut ingin meminta Megawati mendukung Anies pada Pilkada Jakarta.
Lalu, Megawati menuturkan, “Eh aku bilang enak saja ya, ngapain saya disuruh dukung Pak Anies?” Megawati pun menanyakan apakah mantan Gubernur DKI Jakarta itu mau bergabung sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih. “Dia benar ini kalau mau sama PDI Perjuangan? Kalau mau PDI Perjuangan, jangan kayak begitu dong, ya. Mau tidak nurut ya?” ucap presiden kelima RI.
4. PDIP disebut enggan usung Anies
Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana menilai ada keengganan dari partai berlambang banteng moncong putih itu untuk mengusung Anies pada Pilkada 2024, yang disiratkan lewat pernyataan Megawati Soekarnoputri.
“Nah, jawaban itu berat karena Bu Mega sudah kasih statement soal itu bahwa kelihatannya meski belum diputuskan oleh PDIP, kelihatannya sudah berat untuk mendukung Anies,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024, dikutip Antara.
5. Anies datangi DPP PDIP seiring pengumuman kandidat usungan PDIP gelombang III
Senin kemarin, 26 Agustus 2024, Anies tampak mengenakan baju tenun berwarna merah di kediamannya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Anies berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan beserta istrinya Ferry Farhati, di ruang keluarga. Anies dikabarkan akan menemui Megawati, di Kantor PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Senin siang.
Anies memang sempat merapat ke kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP pada bersamaan dengan acara pengumuman bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah tahap Iii. Santer dikabarkan ia akan dipasangkan dengan kader partai tersebut, Rano “Si Doel” Karno. Tetapi Anies dan Rano tak muncul di panggung untuk menerima penugasan dari Megawati.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat membenarkan Anies datang ke DPP, namun ia masih diminta berdiskusi dengan Rano di ruangan lain. Mantan Wali Kota Blitar itu meminta publik menunggu keputusan Megawati dalam dua hari ini.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan partainya belum akan mengumumkan calon gubernur untuk Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta pada Senin lalu. “Jadwalnya untuk Banten, Nusa Tenggara Timur, dan lain-lain tanpa Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Jawa Tengah hari ini,” kata Ahok kepada Tempo, Senin, 26 Agustus 2024.
6. Muncul desus PDIP ingin usung Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo
Malam harinya muncul pemberitaan bahwa PDIP ingin mengusung kadernya sendiri sebagai cagub, yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo. “Sampai malam ini Pramono Anung, enggak tahu 1-2 hari ke depan ya,” kata sumber Tempo yang lain melalui pesan WhatsApp sambil mengirimkan emotikon tertawa lebar.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | ANDI ADAM FATURAHMAN | DESTY LUTHFIANI | SAVERO ARISTIA WIENANTO | KUKUH S. WIBOWO | EKA YUDHA SAPUTRA | ANDRY TRIYANTO TJITRA
Pilihan Editor: Jalan Buntu Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, Berikut Lika-liku Perjalanannya