TEMPO.CO, Jakarta -- Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan ambisinya dalam memimpin pemerintahan Indonesia selama lima tahun ke depan. Dia mengatakan, berambisi untuk menghilangkan kemiskinan. "Kami ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Kami ingin agar enggak ada warga usia 70 tahun masih menarik becak," kata Prabowo saat menghadiri penutupan Kongres ke-3 Partai NasDem di Jakarta Convention Center, Senayan, pada Selasa malam, 27 Agustus 2024.
Dia juga menyinggung kesejahteraan anak-anak bangsa. Prabowo berujar, di kepemimpinannya nanti tidak menginginkan ada anak seusia 10 tahun, tetapi ukuran badannya seperti anak 4 tahun. Menurut dia, strategi menghilangkan kemiskinan itu harus dimulai sedini mungkin. Dia meminta agar nanti menteri-menteri yang ditunjuk dalam pemerintahannya tidak lagi menunggu kajian untuk mengentaskan permasalahan tersebut. "Hari ini, bukan nanti. Bukan nunggu kajian. Supaya kita bangkit, hebat, makmur. Enggak jadi negara yang mengemis," ujarnya.
Sebab, katanya, rakyat Indonesia telah menuntut hak kesejahteraan sebagai warga negara kepada pemerintah. Karena itu, Prabowo mengatakan bahwa permasalahan itu bakal dia atasi secepat mungkin.
Dia mengaku, masih ada kesulitan dan rintangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan ambisinya tersebut. Namun, dia optimistis dengan kekayaan sumber daya alam dan manusia yang dimiliki Indonesia. Menurut dia, salah satu cara mengentaskan permasalahan tersebut yaitu dengan saling berkolaborasi dan bekerja sama satu sama lain.
Dia mengatakan, para pemimpin elite partai semestinya bergabung ke dalam pemerintahan untuk mendukung ambisinya tersebut. "Anak muda, masa depan kalian gemilang asal senior kalian bisa bergabung. Dan Mas Brewok (Surya Paloh) sudah memberi contoh," katanya.
Terlebih lagi, Prabowo menilai sikap menjadi oposisi bukan cerminan budaya bangsa Indonesia. Menurut dia, kebiasaan oposisi itu lebih dikenal di budaya barat. "Jangan mau ikut-ikutan budaya lain. Budaya barat itu mungkin suka oposisi, gontok-gontokan, enggak mau kerja sama," katanya.
Pilihan Editor: