Ia mengatakan, tidak terima data pribadinya digunakan tanpa izin. Terlebih lagi, ujarnya, identitasnya itu digunakan untuk memberikan dukungan kepada paslon perseorangan di Pilgub Jakarta.
"Saya juga menuntut KPU dan Polri bertindak untuk melakukan investigasi atas dugaan pelanggaran ini," ucap Aulia.
Tempo sudah mencoba menghubungi Dharma Pongrekun, Ketua Divisi Teknis KPU DKI Doddy Wijaya, dan Ketua Bawaslu Provinsi DKI Jakarta Munandar Nugraha. Namun, ketiganya belum merespons.
Respons Jubir Anies
Juru Bicara (Jubir) Anies, Billy David Nerotumilena, membenarkan ihwal dugaan pencatutan KTP milik keluarga Anies. Ia mengatakan, terdapat dua nama anak dan adik Anies yang diduga dicatut sepihak mendukung pasangan Dharma-Kun.
"Benar (ada pencatutan sepihak). Ini jelas pelanggan privasi karena dengan mudah NIK bisa diambil," kata Billy saat dikonfirmasi Tempo, Jumat, 16 Agustus 2024.
Namun, Billy belum dapat menjelaskan apakah kasus pencatutan KTP sepihak ini bakal dibawa ke ranah hukum atau tidak. Ia mengatakan, masih merumuskan ihwal langkah apa yang akan ditempuh dalam menanggapi kasus pencatutan sepihak ihwal kartu identitas ini.
"Kami mendorong publik yang juga mengalami kasus serupa untuk juga menyuarakan perihal ini," ujar Billy.
Kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta, Ia melanjutkan, agar KPUD segera bertindak dengan mempertanyakan kembali keakuratan verifikasi, baik dalam hal administrasi dan faktual pasangan Dharma-Kun di pilkada Jakarta.
"Kami meminta KPUD Jakarta bersikap tegas dengan membuat posko aduan khusus soal ini," ujar Billy.
ANDI ADAM FATURAHMAN | NOVALI PANJI NUGROHO
Pilihan Editor: Jubir soal KTP Anak dan Adik Anies Diduga Dicatut untuk Dukung Dharma-Kun: Pelanggaran Privasi