TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu DKI Jakarta, Reki Putera Jaya menyatakan lembaganya bakal menindaklanjuti dugaan pencatutan identitas KTP oleh paslon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana untuk dukungan maju di Pilgub Jakarta.
Ia mengatakan akan mengumpulkan seluruh data masyarakat Jakarta yang tidak menyatakan dukungan kepada paslon independen itu, tetapi namanya ikut tercatut. "Meski dukungan dari calon perseorangan ini sudah memenuhi syarat (oleh KPU DKI), tapi tugas kami belum selesai," katanya saat dihubungi, Jumat, 16 Agustus 2024.
Reki menyebut pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan calon independen Dharma-Kun ini masih berjalan. Ia berujar, setelah rapat pleno pengumuman hasil verifikasi faktual kedua pada 15 Agustus, jajarannya masih melakukan proses faktualisasi terhadap ratusan ribu dukungan masyarakat itu.
"Karena data ini cukup besar ya, ratusan ribu. Kalau hari ini ada (laporan) yang masuk, ini bagian yang sangat baik," ujarnya.
Orientasi Bawaslu, kata dia, untuk memastikan data-data pendukung yang tidak valid harus diselesaikan. Karena itu, ia mengatakan bahwa lembaganya membuka posko pengaduan terhadap masyarakat yang identitas KTP-nya dicatut sepihak.
Dia juga mengimbau kepada seluruh pengawas pemilu di tingkat kabupaten/kota untuk masif mensosialisasikan perihal posko pengaduan itu. "Kami menyegerakan diri untuk menampung seluruh data warga yang tidak menyatakan mendukung, supaya koordinasi ke KPU tidak semrawut," ucap Reki.
Setelah data itu divalidasi Bawaslu DKI, ia mengatakan akan berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jakarta. Apabila dugaan pencatutan KTP sepihak itu, katanya, lembaganya bakal membatalkan dukungan tersebut.
"KPU sudah mesti siap, ya. Pastinya akan menunggu hasil data-data yang sampai ke kami, kemudian kami tindaklanjuti," ujarnya.
Kabar pencatutan identitas sepihak untuk memberi dukungan kepada paslon independen ini ramai di media sosial X, setelah salah satu pengguna akun mengunggah bukti tangkapan layar NIK KTP-nya tercatut untuk mendukung Dharma-Kun.
Unggahan @ayamdreampop itu mendapat beragam reaksi dari publik internet. Beberapa bahkan mengalami hal serupa. Misalnya warga asal Jakarta Barat, Juan Robin.
Empat dari lima orang KTP anggota keluarganya diduga dicatut untuk mendukung paslon Dharma-Kun. Dia mengaku bingung setelah mengetahui identitasnya dicatut sepihak.
"Jujur enggak pernah tahu, saya bahkan tidak mengetahui paslon tersebut," katanya, Jumat, 16 Agustus 2024.
Juan mengatakan, bahwa dugaan kuat terjadi kebocoran data penduduk di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Dukcapil setempat. "Kecewa berat dengan keamanan data pribadi yang enggak bisa dijamin oleh negara," ujarnya.
Sebelumnya, paslon independen Dharma-Kun dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU DKI Jakarta. Paslon independen ini bisa maju ke Pilkada Jakarta 2024.
Pilihan editor: Puji Pidato Puan Maharani di Sidang Tahunan MPR, Surya Paloh: Ada Peningkatan, Sedikit