INFO NASIONAL – Wajah Elisabeth Ratu Rante Allo terlihat cerah. Pameran internasional yang baru pertama kali diselenggarakan, dengan persiapan hanya dua bulan, ternyata menuai hasil prestisius. Total nilai potensi transaksi dan investasi mencapai Rp 12,86 triliun.
Hajatan ini bernama Jakarta International Investment, Trade, Tourism, and Small Medium Enterprise Expo (JITEX) 2024. Berlangsung di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC), selama lima hari, pada 7-11 Agustus 2024.
JITEX merupakan hasil sinergi antara Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).
Sebagai Kepala Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menjelaskan, JITEX menjadi salah satu langkah mewujudkan visi Jakarta menjadi competitive global city.
“Kita sejatinya sudah global city, tetapi kita berupaya agar mampu berkompetisi dengan kota-kota global lainnya di dunia, seperti New York, London, Tokyo. Caranya dengan menghadirkan event-event internasional yang lebih banyak di Jakarta, karena itulah kami bikin JITEX,” tutur Ratu.
Tujuan ini sejalan dengan amanat Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, saat membuka JITEX 2024 pada Rabu silam. JITEX sebagai ajang pameran bertaraf internasional sangat penting seturut posisi Jakarta ke depan yang bukan lagi berstatus ibu kota negara. “Jakarta harus mandiri. Cepat atau lambat tinggal menunggu waktu. Nama akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta,” ujarnya.
Menurut Ratu, Pj. Gubernur Heru berjasa besar membuat JITEX sebagai ajang yang patut diperhitungkan, terlebih jika dapat terselengara rutin setiap tahun. “Kalau dulu kita ingat Pak Ali Sadikin (Gubernur DKI Jakarta periode 1966-1977) yang mencanangkan Pekan Raya Jakarta atau PRJ, kali ini Pak Heru Budi yang mencanangkan JITEX untuk Jakarta yang kota global,” katanya.
JITEX 2024 menggunakan 10.000 meter persegi area di JCC. Kegiatan ini terbagi menjadi dua segmen besar. Pertama, B2B (Business to Business) dan B2G (Business to Government) yang berlangsung pada 7-9 Agustus 2024, meliputi kegiatan business matching antara eksibitor dengan para pembeli (buyer) dan investor, Indonesia ASEAN Business Forum dan beberapa gelar wicara (talk show) yang terkait dengan peluang serta potensi bisnis bagi para pelaku usaha di Jakarta.
Sedangkan segmen kedua yakni B2C (Business to Consumer) yang berlangsung pada 7-11 Agustus, meliputi pameran produk hasil industri dan UMKM DKI Jakarta, serta JITEX Mega Sale yang di dalamnya terdapat kegiatan belanja pangan murah.
Saat menyampaikan laporan hasil kegiatan di acara penutupan, Minggu, 11 Agustus 2024, Ratu menjabarkan, terjadi penambahan jumlah peserta. Dari 315 tenant menjadi 335 tenant pada 10-11 Agustus.
Peserta terdiri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, perusahaan swasta, pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) yang berdomisi di DKI Jakarta, binaan kementerian/lembaga, hingga UMKM binaan dari provinsi lain (Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, serta Jawa Barat).
“Total buyer maupun investor yang mengikuti acara ini sebanyak 258 orang, baik dari domestik maupun internasional dari 10 negara. Total nilai potensi transaksi dan investasi dari para buyer maupun investor yang melakukan transaksi bisnis mencapai 12,86 triliun rupiah. Dengan rincian sebagai berikut, total nilai potensi transaksi sebesar 2,99 triliun, dan total nilai potensi investasi sebesar 9,87 triliun rupiah,” beber Ratu.
Tiga besar investor yang terlibat mendapat hadiah dari Heru Budi saat acara gala dinner di Balai Kota pada Jumat malam. Mereka adalah pengusaha Midan Bakso atau Apmiso dengan ASEAN Trade, Tourism and Economic Council atau ATEC sebesar 20 miliar rupiah. Kedua yakni kemitraan Kopi Kenangan dengan Sinomas Malaysia sebesar 150 miliar rupiah. Sedangkan posisi tiga yakni kemitraan PT Cipinang Food Station dengan KBRI Malaysia sebesar 2,7 triliun rupiah.
“Adapun, pada segmen B2C total nilai transaksi yang dihasilkan adalah sebesar 2 miliar rupiah untuk UMKM,” imbuh Ratu. Pameran selama lima hari ini sukses menyedot pengunjung hingga 11.330 orang.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, mengapresiasi kerja keras semua pihak yang menjadikan pameran internasional perdana ini meraih sukses. “Membuktikan memiliki dampak yang besar untuk perekonomian dan ekosistem usaha di Jakarta,” ucapnya saat menutup JITEX 2024.
Sri memastikan, Pj. Gubernur Heru dan seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta selalu mendukung acara ini. Bahkan, JITEX akan tetap diselenggarakan tahun depan, supaya hasilnya lebih meningkat.
“Kegiatan ini merupakan salah satu indikator dari Jakarta menuju kota global yang kompetitif, karena salah satu cirinya adalah internasional banyak datang ke sini. Seperti tadi disampaikan, lebih dari 10 negara yang menyukseskan acara ini. Tidak hanya sekedar datang, tapi juga bertransaksi. Saya sangat berharap, seluruh pihak yang terlibat pada acara JITEX ini dapat kembali menjadi bagian di agenda acara berikutnya,” ungkapnya.
Sejumlah stan yang ada di JITEX 2024. Dok. Pemprov DKI Jakarta
Evaluasi untuk Perbaikan
Ratu ingin, kesuksesan JITEX terus berlanjut pada tahun mendatang. Sebab itu, ia mengakui, perlu evaluasi sebagai landasan untuk berbenah untuk lebih baik. Salah satu hasil kajiannya yakni perlu mengoptimalkan penempatan area para peserta pameran, sehingga lebih mudah diakses oleh seluruh pembeli, investor maupun pengunjung.
“Kami juga perlu waktu persiapan yang lebih panjang agar dapat menghadirkan lebih banyak buyer maupun investor pada acara ini. Karena tidak hanya ditargetkan untuk kawasan ASEAN, namun dapat menembus pula kawasan Asia Pasifik serta seluruh negara sister city,” papar Ratu.
Adapun, Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menyampaikan, penting Pemprov DKI berkonsolidasi dengan 21 sister city yang sudah mengikat perjanjian untuk saling mendukung pembangunan.
“21 sister city misalnya Seoul, Korea Selatan, bisa menjadikan ajang JITEX ini sebagai satu program bersama. Misalnya, mereka mengirimkan buyer dan kita diundang juga untuk membawa produk ke negara sister city,” urai Budi. (*)