TEMPO.CO, Jakarta - Perpolitikan Indonesia ramai dengan kabar mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatannya selaku Ketua Umum atau Ketum Partai Golkar. Berbagai spekulasi muncul menanggapi keputusan yang terbilang ujuk-ujuk itu. Apalagi, pernyataan mundur ini disampaikan setelah ia sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Airlangga Hartarto menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Ketum Umum Golkar lewat rekaman video pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Padahal sesuai dengan jadwal, proses pergantian ketua umum partai berlambang beringin dilakukan lewat pelaksanaan Musyawarah Nasional atau Munaslub Golkar, yang berlangsung pada Desember 2024 mendatang.
“Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga dalam rekaman video yang diterima Tempo, Ahad, 11 Agustus 2024.
Berikut catatan menjelang Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketum Partai Golkar:
Sudah digoyang sejak pertengahan 2023
Sebelum pernyataan mengundurkan diri, kursi Ketua Umum Golkar yang diduduki Airlangga sebenarnya telah digoyang sejak pertengahan 2023 lalu. Adalah Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam yang meminta Airlangga untuk mundur. Ia juga mengusulkan partainya agar segera menggelar Munaslub untuk menggeser Airlangga.
Saat itu, posisi Airlangga dari pucuk pimpinan Golkar ingin didongkel lantaran dianggap gagal membawa mandat partai untuk diusung pada Pilpres 2024. Kala itu Golkar memberi mandat kepada Airlangga untuk menjadi calon presiden dari Golkar. Namun, Airlangga dianggap tidak bisa menyodorkan dirinya untuk berlaga di Pilpres 2024.
Airlangga, yang juga Menteri Koordinator Perekonomian, turut diterpa kasus dugaan korupsi CPO atau pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah bahan baku minyak goreng. Kasus ini kemudian jadi peluang Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk merebut kursi Ketum Partai Golkar dari genggaman Airlangga.
Koran Tempo, pada 4 Maret 2024, mewartakan manuver Bahlil itu disebut-sebut atas restu Presiden Jokowi. Skenario Bahlil mengambil alih Golkar, memungkinkan Jokowi untuk menjadi Ketua Dewan Pembina partai beringin. Kala itu Jokowi juga hanya bergeming saat ditanya peluang dia masuk Partai Golkar setelah tidak menjabat sebagai kepala pemerintahan.
Seorang politikus Golkar dan kolega Bahlil bercerita, Bahlil telah mendapatkan restu dari Jokowi untuk maju sebagai Ketum Golkar. Presiden disebut memberi restu kepada Bahlil untuk posisi pucuk pimpinan Golkar sejak Juli 2023. Setelah mendapatkan restu itu, Bahlil ditengarai bakal menggoyang kepemimpinan Airlangga lewat usulan munaslub Golkar.
Temui Jokowi sehari sebelum mundur
Sebelum menyatakan mundur pada Sabtu, Airlangga dilaporkan sempat bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 9 Agustus 2024. Persamuhan Airlangga dan Presiden Jokowi berlangsung selama satu jam lebih sejak pukul 14.00 WIB.
Usai pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan kepada wartawan Istana Kepresidenan bahwa dia dan Jokowi hanya membahas mengenai perkembangan terkini kondisi ekonomi. Misalnya soal surplus perdagangan Cina dan pembaharuan perundingan perdagangan bebas dengan Uni Eropa (CEPA).
Saat ditanya mengenai kemungkinan pergantian posisi Ketua Umum Golkar melalui Munaslub, Airlangga masih meyakini mekanisme pergantian partai beringin masih bertahan sampai Desember. “Ya itu kan sudah jelas, memang jadwal Munas bulan Desember. Golkar Solid. Solid,” kata Airlangga usai pertemuan dengan Jokowi, menjawab isu Munaslub Golkar.
Namun, keesokan harinya usai bertemu Jokowi, Airlangga justru menyatakan pengunduran dirinya terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024. Pengunduran itu disebut dilakukan atas pertimbangan untuk menjaga keutuhan Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke presiden terpilih Prabowo Subianto.
Airlangga tidak menjelaskan lebih lanjut maksud mengenai keutuhan partai dan tujuan untuk stabilitas transisi pemerintahan. Airlangga hanya mengatakan Golkar merupakan partai yang matang dan dewasa. Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.
“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” kata dia.
Istana Kepresidenan menyatakan pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan dan hak pribadi. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan pengunduran diri Airlangga menjadi urusan internal Partai Golkar.
“Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden,” kata Ari melalui pesan singkat kepada Tempo pada Senin, 12 Agustus 2024.
Airlangga kumpulkan sanak famili sebelum buat pernyataan mundur
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengaku kaget mendengar keputusan Airlangga yang mundur sebagai ketua umum partai secara mendadak. Ia mengaku mendapatkan informasi itu langsung dari Airlangga melalui sambungan telepon. Saat itu, Airlangga tak langsung menyampaikan keputusannya ke Doli, yang sedang berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
Ahad pagi, 11 Agutus 2024, kata Doli, Airlangga kembali menghubunginya meminta dirinya kembali ke Jakarta. Doli pun segera menemui Airlangga di rumah dinasnya. Sebelum dirinya dan anggota Golkar datang, Airlangga Hartarto telah mengumpulkan keluarganya untuk membahas keputusan pengunduran dirinya.
“Jadi musyawarah, dia undang adik-adiknya, keluarganya, anak, dan segala macam akhirnya diputuskan seperti itu. Jadi menurut saya, kita nggak perlu lagi mengait-ngaitkan apa alasannya,” kata Doli di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat pada Ahad, 11 Agustus 2024.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | DANIEL A. FAJRI | IMAM HAMDI | HUSSEIN DONGORAN | FRANSISCA ROSANA | NOVALI PANJI NUGROHO | AISYAH AMIRA WAKANG
Pilihan Editor: Jusuf Hamka Sebut Airlangga Hartarto Terluka dan Sedih, Kenapa?