TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara DPP Projo, Panel Barus yang mengatasnamakan DPP Projo mengingatkan kepada partai politik yang hendak bergabung ke Koalisi Indonesia Maju atau KIM bukan karena transaksi kursi kabinet.
"Supaya kesadaran bergabungnya adalah karena Indonesia harus bersatu mencapai Indonesia Emas 2045. Tidak lebih hanya karena itu, bukan karena transaksi kursi kabinet," ucap Panel saat konferensi pers dalam acara Projo mengumumkan dukungan kepada 12 calon kepala daerah gelombang ke VII di kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat 9 Agustus 2024.
Panel Barus merespons wacana soal Kim Plus. Panel mengklaim Kim Plus ini sejalan dengan apa yang menjadi pandangan Projo, bahwa bangsa ini butuh konsolidasi besar ke depan.
"Wacana Kim plus ini sejalan dengan apa yang menjadi pandangan Projo bahwa bangsa ini butuh sebuah konsolidasi besar ke depan," kata Panel.
Diketahui, KIM Plus adalah gabungan partai-partai KIM, pengusung Prabowo-Gibran Rakabumingraka di Pilpres 2024, dengan sejumlah partai lainnya yang diwacanakan untuk Pilkada 2024.
Dia mengklaim konsolidasi besar dibutuhkan agar dapat mencapai lompatan kemajuan bangsa melalui persatuan nasional.
"Bangsa ini butuh sebuah konsolidasi besar. Karena syarat dari sebuah lompatan kemajuan bangsa adalah persatuan nasional," ucap Panel.
Tanpa persatuan nasional, kata Panel, tidak mungkin ada lompatan dari sebuah bangsa. Dia mengklaim wacana Kim Plus adalah bagian dari konsolidasi besar bangsa yang harus didukung.
"Tanpa persatuan nasional tidak mungkin ada lompatan sebuah bangsa. Jadi wacana Kim plus ini adalah bagian dari konsolidasi besar bangsa ini yang harus didukung," kata Panel.
MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN
Pilihan Editor:Mengenal Mayor Kresna, Pilot yang Terbangkan Bendera Pusaka dan Salinan Teks Proklamasi ke IKN