TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku tidak merasa terancam soal wacana calon tunggal atau kotak kosong di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024.
Menurut Hasto, jika kotak kosong berpotensi muncul, maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memberikan perpanjangan masa pendaftaran. Adapun kemungkinan calon tunggal itu muncul usai Ridwan Kamil digadang-gadang menjadi calon gubernur yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
"Belum terancam, masih ada peluang. Karena nanti kalau misalnya ada indikasi kotak kosong pun KPU akan memberikan perpanjangan biasanya,” kata Hasto kepada wartawan di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Hasto berpendapat bahwa kotak kosong harus dicegah demi demokrasi. Dia menilai seharusnya masyarakat memiliki pilihan atas calon-calon kepala daerah yang berkualitas.
“Ketika seluruh upaya untuk mengganjal calon yang menempati tempat tersendiri di hati rakyat--akhirnya rakyat memilih kotak kosong--ini menjadi pelajaran berharga bagi demokrasi bahwa partai dalam mencalonkan harus melihat suara dari arus bawah,” kata Hasto.
Hasto mencontohkan Pilkada Makassar 2018 yang hanya diikuti oleh satu pasang calon saja. Saat itu, Pilkada Makasar mulanya akan diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Mohammad Ramdhan Danny Pomanto dan Indira Mulyasari melawan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi. Namun, putusan Mahkamah Agung (MA) membatalkan pasangan Danny dan Indira. Walhasil, Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) itu dimenangkan oleh kotak kosong.
“Ketika ada upaya-upaya untuk mengganjal calon-calon tertentu, itu kehidupan demokrasi kita tidak sehat,” kata Hasto.
Hasto pun menjamin partainya akan berjuang untuk memastikan bahwa demokrasi dalam pilkada akan tetap terwujud. “Karena itu lah PDI Perjuangan terus mengawal agar kontestasi Pilkada dapat berlangsung dengan sehat dan tidak ada bentuk pengadangan kepada siapa pun, partai mana pun, kader mana pun,” ujarnya.
Isu kotak kosong di Pilgub Jakarta mengemuka usai setelah partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berencana mengusung Ridwan Kamil. Akibatnya, partai politik yang tersisa berpotensi tak memenuhi syarat untuk mengusung kandidat lain. Namun, sampai saat ini KIM Plus belum mendeklarasikan partai koalisinya atau calon yang akan diusungnya.
Pilihan Editor: Penjelasan Hasto soal Hubungan Megawati dengan Jokowi yang Disebut Baik-baik Saja