TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan hubungan Ketua Dewan Pembina Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berjalan dengan baik.
"Beliau saat itu dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP. (Berhubungan) dengan Presiden Republik Indonesia ya harus baik-baik," kata Hasto kepada wartawan di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 14, Jakarta Pusat pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Hasto berkelakar jika hubungan Megawati dan Jokowi tidak baik, maka BPIP tidak mendapatkan jatah anggaran. "Kalau enggak baik-baik, nanti anggarannya enggak dapat," kata dia.
Di sisi lain, Hasto tidak menjelaskan secara tegas bagaimana hubungan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP dengan Jokowi sebagai tokoh yang dibesarkan PDIP. Dia hanya menyebut Megawati tetap menjalankan rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 PDIP yang lalu untuk membuka kerjasama politik dengan partai politik yang memperjuangkan nilai-nilai konstitusi, demokrasi dan Trisakti Soekarno.
"Sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Mega menjalankan seluruh keputusan Kongres. Termasuk rekomendasi dari Rakernas ke-5 partai," kata Hasto.
Megawati Soekarnoputri sebelumnya mengungkap soal hubungannya dengan Presiden Jokowi. Ia mengatakan, hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja.
Hanya saja, kata Megawati, dia tak setuju dengan rencana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode karena melanggar konstitusi.
Pada Februari 2022 gagasan presiden 3 periode yang sempat mati suri kembali hidup setelah tiga ketua umum partai mendukung penundaan Pemilu 2024. Mereka adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Megawati sejak awal menolak rencana perpanjangan masa jabatan presiden. Belakangan hubungan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIPitu disebut renggang.
"Lho enaknya lho dia ngomong gitu. Saya sama presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode. Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang? Lho, saya tahu hukum kok," kata Megawati saat memberikan sambutan di acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada seluruh gubernur se-Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, pada Senin 5 Agustus 2024.
Pilihan Editor: Megawati Kunjungi Pameran Seni di Galeri Nasional: Kami dari Keluarga Seniman