Pada kesempatan itu, Gus Choi menjelaskan sejarah berdirinya PKB yang tidak terlepas dari peran PBNU. Ketika itu, kata dia, Gus Dur yang menjadi Ketua Umum PBNU menerima aspirasi bahwa organisasi keagamaan tersebut harus memiliki partai sendiri. Atas aspirasi tersebut, PBNU kemudian membentuk PKB.
Dia menuturkan, dalam pembentukan PKB, hubungannya dengan PBNU memang tidak terjadi secara struktural. Meski begitu, eksistensi PKB tidak terlepas dari hubungan historis, kultural, dan aspiratif. “Tidak struktural, betul. Tapi historis. Historis ini enggak bisa hilang,” tuturnya.
Mengenai hubungan kultural, menurut dia, NU memiliki kekayaan tradisi keagamaan, tradisi pemikiran, sopan santun, adab, akhlak, dan sebagainya, yang juga menjadi nilai-nilai saat mendirikan PKB. Kemudian hubungan aspiratif menyangkut dengan tujuan didirikannya PKB, yakni memperjuangkan gerakan politik PBNU.
Atas dasar hubungan-hubungan tersebut, Gus Choi mengatakan PKB tidak akan bisa eksis tanpa PBNU. “PKB bisa menjadi seperti ini, ada, besar, karena PBNU dan Gus Dur,” ujarnya.
MAULANI MULIANINGSIH | ANTARA
Pilihan editor: Respons PKB atas Ajakan Gabung dengan KIM Plus di Pilgub Jakarta