TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jendral PKB periode 2019-2024, Hasanuddin Wahid diundang oleh panitia khusus bentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mengurus hubungan organisasi tersebut dengan PKB. Hasanuddin Wahid diundang beserta beberapa pihak terkait untuk dimintai keterangan ke Kantor PBNU, Jakarta pada Senin 5 Agustus 2024.
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid menyebut undangan tim panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU seperti dagelan yang dibuat oleh pimpinan organisasi massa Islam tersebut.
Wahid mempertanyakan undangan tersebut. Sebab, kata dia, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf telah terang-terangan mengadu domba warga NU dengan PKB dan meremehkan panitia khusus atau Pansus haji DPR RI.
“Lalu tiba-tiba bikin tim mengundang saya. Kayak dagelan aja. Untuk apa? Mana mungkin saya memenuhi undangan mereka? Secara organisasi kita tidak ada urusan sama Gus Yahya dan Saiful. Kita entitas berbeda,” kata Wahid kepada Tempo, Senin, 5 Agustus 2024.
Wakil Sekjen PBNU, Imron Rosyadi Hamid mengatakan dalam keterangan “Memang kami hari ini meluncurkan undangan untuk beliau. Ada banyak yang kami akan undang,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, mantan Sekjen PKB Muhammad Lukman Edy bertemu dengan panitia khusus yang mengurus hubungan antara PBNU dengan PKB untuk mendalami masalah antara kedua organisasi tersebut. Lukman mengatakan bahwa pada dasarnya telah menjadi keinginan kuat dari PBNU untuk mengetahui sebenarnya substansi dari persoalan antara NU dan PKB. Lalu, Lukman menambahkan bahwa permasalahan yang terjadi ini, menyebabkan hubungan komunikasi yang tidak baik antara PBNU dan PKB.
“Semenjak pilpres, Muktamar NU di Lampung, kok terjadi hubungan, komunikasi yang tidak baik antara PBNU dengan PKB,” kata dia. Menurutnya, hubungan yang tidak baik ini tampak dari komentar-komentar yang terjadi antara politis PKB, termasuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.
Pemanggilan Hasanuddin Wahid ini berkenaan dengan pendalaman Pansus PKB hubungan NU dan PKB. Selain itu, surat undangan pemanggilan Hasanuddin Wahid juga telah ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Wakil Sekjen PBNU Imron Rosyadi Hamid.
Siapakah sosok dari Sekjen PKB tersebut? Berikut profilnya.
Hasanuddin Wahid diumumkan sebagai Sekjen PKB pada periode 2019-2024. Dalam kepengurusan sebelumnya, Hasanuddin menjabat sebagai Wakil Sekken. Hasanuddin terbilang sangat jarang muncul di media massa. Wasekjen DPP PKB Demisioner, Ahmad Iman menyebutkan ada lima nama kandidat yang muncul sebagai calon Sekjen PKB, yakni Ida Fauziah, Syaiful Huda, Jazilul Fawaid, Faisol Reza, dan Hanif Dhakiri. Kelima nama tersebut gagal menjabat sebagai Sekjen PKB. Sehingga pada akhirnya, Wakil Ketua Umum PKB Ida Fauziah mengumumkan susunan DPP PKB periode 2019-2024.
Melalui hal tersebut, nama Hasanuddin muncul dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskanda menilai kinerjanya dan dirasa layak untuk jabatan tersebut. Di luar kepungurusan PKB, Hasanuddin menjabat sebagai Sekretaris Umum Pagar Nusa, yaitu organisasi Pencak Silat NU yang dippimpin Mochamad Nabil Haroen atau dikenal sebagai Gus Nabil.
Sebelum penetapan calon presiden 2019, Hasanuddin Wahid telah dipercayai menjadi salah satu yang dipercaya oleh Muhaimin untuk menggerakkan mesin partai dan mengampanyekan dirinya sebagai kandidat wapres pendamping Joko Widodo atau Jokowi. Hasanuddin Wahid pun menjadi salah satu dari tiga Wakil Sekjen PKB yang ditugaskan melakukan operasi di 34 provinsi. Selain itu, Hasanuddin juga turut memimpin pergerakan Rancakimin atau Relawan Cak Imin di luar pendukung PKB.
Setelah itu, Hasanuddin Wahid juga telah dilantik menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan menggantikan Latifah Shohib yang maju menjadi calon Bupati Kabupaten Malang. Hasanuddin Wahid dilantik bersama enam anggota pengganti antarwaktu (PAW) 2019-2024 pada Rapat Paripurna.
Hasanuddin Wahid memiliki latar belakang pendidikan S2 yang telah malang melintang tampil di televisi nasioanl mewakili Ketum DPP PKB. Hasanuddin kerap tampil baik sebagai narasumber maupun pembicara tunggal. Kendati temikian, Hasanuddin atau kerap disapan Cak Udin tidak pernah sekalipun disebut atau namanya masuk dalam media massa sebagai kandidat Sekjen DPP PKB. Sebelum mengemban amanah sebagai Sekjen DPP PKB, Cak Udin dulunya adalah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB yang sekaligus Sekjen PP Pagar Nusa.
HAURA HAMIDAH I DEWI NURITA
Pilihan Editor: Yahya Syaquf Bilang PBNU di Atas Negara, Sekjen PKB Ogah Penuhi Undangan