TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono menepis soal kabar Istana Kepresidenan bakal menyewa 1.000 unit mobil mewah untuk keperluan pergerakan tamu negara dan VVIP pada perayaan HUT ke-79 RI di Ibu Kota Negara atau IKN, Kalimantan Timur.
Heru berkilah, bahwa Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) tidak pernah meneken kontrak sewa 1.000 unit mobil.
"Tolong ini diluruskan saya minta. Saya tidak tahu informasi itu dari mana yang jelas sekretariat negara atau sekretariat presiden tidak pernah ada kontrak. Jadi kami persiapkan untuk rangkaian kenegaraan bapak presiden ya," kata Heru di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Dia menuturkan Setneg hanya menyiapkan kendaraan untuk rangkaian pergerakan presiden sekitar 30 unit saja.
Kabar sewa unit mobil mewah tersebut sebelumnya berasal dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda) Kalimantan Timur Damun Kiswanto di Kota Balikpapan, Provinsi Kaltim, Ahad, 4 Agustus 2024. Menurut dia, asosiasinya dan Kemensetneg telah menandatangani nota kesepahaman pengadaan 1.000 unit mobil untuk perayaan kemerdekaan.
Damun mengatakan permintaan pengadaan mobil sekitar 1.000 unit itu sudah dibayar uang muka 50 persen dari nilai kontrak. Namun, untuk memenuhi permintaan Kemensetneg, DPD Asperda Kaltim harus menambah unit mobil dari luar daerah karena keterbatasan unit mobil rental di wilayah itu.
Dalam memenuhi keterbatasan unit mobil tersebut, DPD Asperda Kaltim melakukan koordinasi dengan DPP Asperda Indonesia yang sepakat memberikan dukungan sejumlah unit mobil untuk dikirimkan ke Kalimantan Timur.
Permintaan mobil rental semakin banyak dan terjadi kenaikan harga sewa mobil, kata Damun, sejak memasuki Agustus 2024. Harga sewa mobil normal Hi-Ace Rp 3,5 juta per hari saat ini menjadi Rp 15 juta per hari.
"Bahkan untuk Alphard yang biasanya Rp 7 juta per hari naik cukup signifikan menjadi Rp 25 juta per hari," kata Damun.
Heru menepis angka sewa yang mencapai Rp 25 juta perhari itu, dia antusias saat menjelaskan bahkan saat mengklarifikasi dia meminta pengawalnya tidak mengganggu dia saat berbicara--karena pengawalnya saat itu terlihat meminta Heru segera meninggalkan Gedung Kesenian DKI Jakarta.
"Saya sampaikan Kemensetneg tidak menyewa sebanyak 1.000 unit. Jadi kalau tidak menyewa angka itu tidak ada, rangkaian sebagian besar adalah sudah ada di Setneg," kata Heru.
Menurut dia, undangan sudah disiapkan bus untuk pergerakannya di IKN. "Gak mungkin kendaraan 1.000 unit itu berada di IKN," ucap dia.
"Kami siapkan semuanya menggunakan bus, tidak diperkenankan membawa mobil sendiri-sendiri semua sudah tersosialisasikan," kata dia.
Heru menerangkan dalam acara HUT-RI tersebut ada setidaknya 1.000 undangan untuk upacara pagi dan 1.000 undangan untuk upacara penurunan bendera sore. "Ada tambahan lagi namanua Plaza Ceremony untuk pekerja dan tambahan warga sekitar 1.000," tutur dia. Jadi total undangan ada 3.000 orang.
Kabar sewa itu sebelumnya juga dikomentari oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Pratikno menegaskan hal serupa dengan Heru bahwa pemerintah menyediakan bus untuk pergerakan tamu itu.
Sementara, Moeldoko tidak mempermasalahkan soal akomodasi tamu VVIP dengan monil mewah. Meskipun ada kritik publik disebabkan tarif sewa melonjak. KSP mengatakan, kalau untuk hari kemerdekaan tidak ada yang mahal. “Karena itu adalah hari kita. Sehingga ada saya dengar harga hotel juga cukup mahal. Hal yang wajar lah,” ujarnya.
Pilihan Editor: Undangan 500 Relawan Projo ke IKN Diundur, Panel Barus Sebut Tak Mau Ganggu Persiapan Upacara 17 Agustus
DANIEL A FAJRI