TEMPO.CO, Jakarta - Istana Kepresidenan menegaskan belum ada kocok ulang atau reshuffle kabinet. Di tengah kencang isu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia ditunjuk sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Arifin Tasrif.
“Sampai saat ini belum ada rencana/agenda reshuffle kabinet seperti isu yang beredar,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana melalui pesan singkat kepada Tempo pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Kabar Bahlil bakal diangkat menjadi Menteri ESDM mencuat sejak pekan lalu. Majalah Tempo mewartakan ini dalam laporan utama ‘Konflik Terbuka Jokowi-Mega’ yang terbit pada Senin, 5 Agustus 2024.
Belakangan sejumlah narasumber petinggi Koalisi Indonesia Maju, pejabat di lingkaran Istana, dan orang dekat Istana menyebutkan bahwa surat keputusan pengangkatan Bahlil sebagai Menteri ESDM sudah dibuat. Arifin dianggap layak diganti oleh Bahlil sebab Menteri ESDM saat ini cenderung dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ari menegaskan pengangkatan dan pemberhentian menteri adalah hak prerogatif Presiden yang dapat dipergunakan jika diperlukan atau dibutuhkan.
Juru Bicara PDIP Chico Hakim dan Seno Bagaskoro belum membalas pesan Tempo pada Rabu, 7 Agustus 2024, soal kabar reshuffle menteri PDIP atau pembantu presiden yang dekat dengan Teuku Umar.
Isu pergantian komposisi Kabinet Indonesia Maju ini muncul lagi menjelang akhir jabatan Presiden Jokowi. Pada 18 Juli 2024, Jokowi mengganti susunan wakil menteri dengan menunjuk dua orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono dan Sudaryono.
Thomas, keponakan Prabowo sekaligus Bendahara Umum Partai Gerindra kini menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan. Sementara Sudaryono menggantikan Harvick Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian. Jokowi bilang penunjukan Sudaryono dan Thomas untuk keberlanjutan program pemerintah.
Pilihan Editor: Jokowi Bilang Bisa Saja Reshuffle Kabinet Lagi jika Diperlukan