TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, partainya belum membuat keputusan perihal kemungkinan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus di Pilkada 2024. Menurut dia, partainya masih melihat dinamika partai politik lain menjelang penutupan pendaftaran calon kepala daerah pada akhir Agustus mendatang.
"Ya kita ikuti dulu dinamikanya seperti apa. Nanti pada finalnya kayak apa," kata Jazilul ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024.
Sebelumnya Ketua Umum Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengajak PKB untuk bergabung dengan KIM di pemerintahan Presiden Prabowo. Ajakan bergabung dari Gerindra itu disampaikan saat pelaksanaan Hari Lahir PKB ke-26, pada Selasa, 23 Juli 2024.
Jazilul menyebut belum adanya finalisasi dari tawaran itu lantaran dinamika politik yang masih terlalu cair. Ia mencontohkan hubungan partainya dengan PKS dalam menentukan calon wakil yang mendampingi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"Selama ini PKB ketika usung Pak Anies, kan PKS juga usulkan wakilnya belum ketemu titik temunya," ujarnya.
Belum selesai urusan dengan PKS, kata Jazilul, sudah muncul lagi tawaran dari kubu KIM. Karena itu, dia mengatakan partainya masih mengikuti dinamika yang berkembang.
Ia mengungkapkan, PKB tetap terbuka untuk berkomunikasi dengan partai politik yang lain. Termasuk dengan PDI Perjuangan yang memastikan tidak akan bergabung dengan koalisi perluasan pemerintah alias KIM Plus.
"Jadi kami tidak tutup pintu, bahwa PKB ada aspirasi itu ya," ujarnya.
Pilihan Editor: Kehadiran KIM Plus dan Potensi Anies Baswedan Kehilangan Dukungan Partai di Pilgub Jakarta