TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons soal munculnya perluasan kubu koalisi partai politik di Pilkada. Salah satunya ialah Koalisi Indonesia Maju atau KIM, yang bakal bekerja sama dengan partai lain di sejumlah provinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Kubu KIM menyebut perluasan koalisi itu sebagai KIM Plus. Cak Imin mengaku tidak mengerti maksud koalisi perluasan alias KIM Plus itu. Menurut dia, seluruh partai politik adalah sama di Pilkada. "Tidak ada KIM Jong Un, KIM Chi, tidak ada itu," katanya ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024.
Ia mengatakan, dalam mengusung calon kepala daerah di sejumlah provinsi, partainya memerlukan proses pematangan melalui diskusi dengan partai-partai lain. Termasuk di Pilkada Jakarta, dia menyebut partainya terbuka untuk berkomunikasi dengan partai manapun.
Salah satunya partai pimpinan Kaesang Pangarep, Partai Solidaritas Indonesia atau PSI yang bersilaturahmi ke Kantor DPP PKB pada Selasa, 6 Agustus 2024. Cak Imin mengatakan, pertemuan itu membahas rencana kerja sama kedua partai di beberapa provinsi.
Adapun wacana KIM Plus di sejumlah daerah strategis ini diungkapkan oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. "Ada Jawa Tengah, ada DKI. Iya (Jawa Barat)," kata Dasco usai menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat pada Rabu, 31 Juli 2024.
Dasco mengatakan, perluasan koalisi kubu pemerintah itu disebabkan oleh berbagai dinamika politik yang terjadi. KIM Plus, menurut dia, akan menentukan pilihan untuk melangkah bersama di sejumlah provinsi utama tersebut.
"Nanti pada waktunya pasti akan diputuskan secara bersama-sama, satu suara oleh Koalisi Indonesia Maju Plus," kata Dasco.
Dasco menyatakan bahwa dalam waktu dekat akan ada pertemuan petinggi KIM usai presiden terpilih Prabowo Subianto pulang dari kunjungannya ke sejumlah negara, termasuk Rusia. Tak hanya partai anggota KIM, pertemuan itu berpotensi dihadiri partai lain.
"Plus ada partai lain dong yang ikut, kan begitu. Akan membicarakan mengenai Pilkada tadi," kata Dasco.
Ia menyatakan, KIM Plus sepakat untuk mendukung eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024. Dasco membantah KIM Plus dibentuk untuk menjegal eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju kembali sebagai calon petahana di Pilgub.
Menurut Dasco, pembentukan KIM Plus di Jakarta bukan hanya beralasan untuk memenangkan Pilkada. “KIM Plus ini dibentuk untuk kemajuan Indonesia ke depan. Tidak hanya sebatas Pilkada,” kata dia di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Senin, 5 Agustus 2024.
KIM Plus adalah koalisi yang terdiri dari KIM, gabungan partai-partai pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, beserta tambahan sejumlah partai lain. Jika terwujud, KIM Plus akan menjadi koalisi besar di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Keberadaan koalisi besar dapat mengurangi peluang calon-calon lain untuk maju sebagai kandidat kepala daerah. Sebab, ada syarat ambang batas 20 persen kursi di DPRD sebelum koalisi partai-partai dapat mengusung calon di Pilkada.
Savero Aristia dan Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor:TNPB-OPM Tuding Pilot Selandia Baru Yang Dibunuh di Mimika Papua sebagai Mata-mata