TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menanggapi pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Tsaquf alias Gus Yahya yang menganalogikan hubungan NU dengan partainya seperti pabrik mobil yang perlu menarik produk gagal dari pasar.
Cak Imin menyebut Gus Yahya telah melanggar khittah atau garis besar perjuangan NU. Dia juga menyoroti Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Pernyataan itu disampaikan Cak Imin melalui akun X pribadinya pada Sabtu malam.
"Omongan Yahya dan Saipul enggak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa nggak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU? Melanggar khittah yang ditegaskan mereka sendiri," kata Cak Imin melalui akun @cakimiNOW pada Sabtu, 3 Agustus 2024 pukul 19.02.
Cak Imin turut mengungkit perolehan suara PKB pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dia menilai perolehan suara PKB justru meningkat setelah ditinggalkan Gus Yahya dan Gus Ipul.
"Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun, digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam," ujar Cak Imin.
Cak Imin juga menilai Gus Yahya dan Gus Ipul telah mempolitisasi NU selaku organisasi Islam terbesar di Indonesia itu. "Mempolitisir NU enggak laku kok lanjut mempolitisir PKB? Emang siapa lu. Anda sopan kami segan, kalau nggak sopan jangan ajak-ajak kite," tuturnya.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menjelaskan bahwa cuitan Cak Imin ditunjukkan untuk mengingatkan Gus Yahya dan Gus Ipul yang kerap mengganggu PKB dan telah membawa PBNU melenceng jauh dari khittah NU yang dibentuk tahun 1926. Dia menilai perlu ada pembenahan di dalam tubuh NU.
"Kami wajib mengembalikan PBNU ke jalan khittah 1926, menjadi organisasi yang fokus mengurusi keagamaan dan kemasyarakatan, bukan ngurusi penambangan dan politik pecah belah," kata Jazilul dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp pada Sabtu malam.
Jazilul mengatakan bahwa partainya menghormati sikap Gus Yahya dan Gus Ipul yang telah lama menjaga jarak dari PKB. Dia juga mengungkit sikap kedua tokoh NU itu yang justru mendukung Erick Tohir (ET) dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) yang lalu dan mengabaikan pencalonan Cak Imin.
"Enggak ada komunikasi, wong Gus Ipul dan Gus Yahya jadi sponsor ET yang gagal maju dalam bursa pilpres. Sementara, PKB berjuang dan berhasil. Pada akhirnya, Cak Imin masuk dalam kandidasi pilpres," ucapnya.
Adapun pernyataan Gus Yahya yang menganalogikan hubungan antara PKB dan PBNU disampaikan setelah menghadiri pelantikan pengurus PBNU Jawa Tengah di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
"Kemarin kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku. Ternyata ada kesalahan sistem mobilnya. Ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya," kata Gus Yahya dilansir dari Antara, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Bahkan, ketika memberikan sambutan, Gus Yahya juga sempat menyinggung soal posisi NU yang harus berada di atas negara, apalagi partai.
Pilihan editor: Polemik Pengadaan Angkot Jaklingko, Koperasi Wahana Kalpika Kirim Somasi kepada Pedemo