TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional atau PAN menghormati keputusan Partai Golkar yang memberikan dukungan kepada Politikus Partai Gerindra, Dedi Mulyadi sebagai bakal calon Gubernur di Pilkada Jawa Barat, November mendatang.
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, mengatakan partainya tetap tak berubah sikap dalam menyodorkan nama kadernya ke Koalisi Indonesia Maju (KIM), untuk pilkada di bumi Pasundan. PAN, menyodorkan dua nama potensial sebagai bakal calon pendamping Dedi Mulyadi.
"Ada Kang Bima Arya Sugiarto dan Desi Ratnasari untuk pilkada Jawa Barat," kata Eddy melalui pesan singkat, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Bima Arya Sugiarto merupakan bekas Wali Kota Bogor, sementara Desi Ratnasari adalah legislator PAN di Senayan dengan latar belakang selebritis. Eddy hakul yakin jika kedua nama tersebut laik dan memiliki kompetensi untuk maju di Jawa Barat. Terlebih, keduanya memiliki darah suku Sunda yang mengalir di tubuhnya.
"Jawa Barat itu strategis bagi PAN. Makanya kita turunkan dua nama potensial yang memiliki latar belakang dekat dengan wilayah Jawa Barat," ujar Eddy.
Pada Jumat, 2 Agustus, Partai Golkar memutuskan memberi dukungan kepada Dedi Mulyadi untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat di pilkada 2024 ini. Ia menyebut, pertemuan antara pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat dan DPD Partai Gerindra telah dilakukan dan menemukan perkembangan.
"Saudara Dedi Mulyadi telah bertemu dengan pengurus DPD Golkar Jawa Barat, yaitu Wakil Ketua, Ade Ginanjar," ujar Menteri Koordinator Perekonomian tersebut.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, mengatakan partainya fleksibel terhadap dinamika yang terjadi di pilkadq, khususnya di Jawa Barat.
Memang, kata dia, sebelumnya PAN berkeinginan untuk menyandingkan Bima Arya Sugiarto dengan kader Partai Golkar, Ridwan Kamil sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di pilkada Jawa Barat.
"Tetapi, kalau dinamikanya seperti ini. Kita menghormati dan tetap usulkan dua nama sebagai calon Wakilnya," ujar Viva.
Mengenai peta pencalonan Ridwan Kamil, Viva mengatakan tak tahu menahu bakal bagaimana KIM dan Partai Golkar akan memplot bekas Gubernur Jawa Barat tersebut di pilkada.
"Bisa ditanyakan ke kawan-kawan Golkar soal ini," ujar dia.
Adapun KIM, merupakan koalisi partai politik pendukung pasangan Prabowo-Gibran di pemilihan presiden lalu dengan komposisi Partai Gerindra; Golkar; PAN; Demokrat; PBB; Partai Garuda; Partai Gelora; PSI; dan Prima.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, belum menjawab pesan pertanyaan ihwal pencalonan Ridwan Kamil di pilkada. Daftar pertanyaan yang dikirim melalui nomor telepon WhatsAppnya itu, hingga artikel ini dipublikasikan hanya menunjukan notifikasi terkirim saja.
PIlihan Editor: Nasib Ridwan Kamil setelah Golkar Pinang Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar