TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara relawan Projo, Panel Barus, membeberkan ada sepuluh daerah pemilihan kepala daerah atau Pilkada di Indonesia yang dinilai sebagai daerah strategis. Sehingga akan dikawal dengan ketat untuk pemenangan.
"Dalam Pilkada Serentak 2024 DPP Projo akan mengawal pemenangan di 10 provinsi strategis berdasarkan jumlah pemilih terbesar," kata Panel dalam konferensi pers di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu, 30 Juli 2024.
Panel menyebut 70 persen pemilih di Indonesia berasal dari provinsi itu.
"Provinsi yang wajib kami menangkan dalam Pilkada Serentak besok yakni Sumatera Utara (Sumut), Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan dan Bali," kata dia.
Menurut dia, Projo wajib memenangkan dengan strategi, taktik yang sudah dipersiapkan dengan matang. "Ini akan dikawal serius oleh DPP Projo. KIM harus menang 10-0 di sini," tutur dia merujuk Koalisi Indonesia Maju yaitu gabungan partai pendukung Prabowo-Gibran.
Panel menyinggung soal Pilgub di Sumut, ada nama Bobby Nasution menantu Presiden Joko Widodo yang saat ini belum terlihat siapa rivalnya.
"Bobby Nasution sedang menunggu lawan PDIP. Kami tunggu lawan ini PDIP jadi maju apa enggak, jangan sampai lawan kotak kosong," ujarnya.
Panel berharap dalam kontestasi politik di Sumatra Utara nanti Bobby mendapatkan lawan karena kubunya sudah siap bertanding. Maka dia mendorong agar PDIP segera mengumumkan siapa yang bakal diusung.
"Jangan mengatakan bahwa skenario kami mendorong lawan kotak kosong, tidak ada. Kami siap bertanding lahir batin," kata dia.
Sampai saat ini diketahui beberapa Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah mendeklarasikan dukungannya untuk Bobby Nasution dalam Pilgub Sumut. Namun belum ada lawan yang muncul, bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP juga belum memutuskan siapa calon usungan mereka. Padahal ada nama Edy Rahmayadi yang telah bertemu dengan jajaran pimpinan PDIP seperti Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto, Adian Napitulu, Aryo Adhi, Deddy Yevri Sitorus dan lainnya.
Juru bicara tim pemenangan nasional Pilkada PDIP, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan partainya masih mencari kesamaan pemikiran dengan mantan gubernur Sumatera Utara itu. "Itu bisa menjadi satu platform landasan berpikir yang sama. Dicari dulu kesamaannya," kata Seno pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Menurut dia, PDIP saat ini juga masih mempertimbangan beberapa nama dari internal partai seperti Nikson Nababan, Sofyan Tan dan Djarot Saiful Hidayat.
Bobby Nasution telah diusung oleh koalisi tujuh partai seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golkar, Gerindra, NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat dan PPP. Namun, menurut Seno, Bobby tidak merepresentasikan calon gubernur yang memumpuni. "Kami bisa melihat ada kawan-kawan DPD partai di Sumut yang mencatat berbagai kebijakan di Kota Medan yang kontroversial di tengah publik," ucapnya.
Pilihan Editor: PDIP Minta Jokowi Tak Cawe-cawe dalam Pilkada sebagai Bukti Permohonan Maaf