TEMPO Interaktif, Jakarta - Maruto, orang yang diduga memiliki keterkaitan dengan buron teroris kelas wahid Noor Din M. Top, ternyata takut dengan polisi sejak kecil. Menurut Putut Baskoro, kakak kandung Maruto, "Dulu ada warga kampung sini yang pernah ditangkap polisi karena suatu sebab," kata Putut. "Dari tetangga itu, Maruto mendapat cerita pedihnya hidup di dalam tahanan. Sejak itu, dia takut sama polisi."
Kluargan Maruto, menurut Putut, tak percaya Maruto terlibat jaringan teroris. "Hingga saat ini kami tak percaya," kata Putut, "Maruto anak yang baik, patuh, dan tak pernah berbuat aneh-aneh."
Keluarga menduga, Maruto saat ini terpaksa sembunyi karena ketakutan, bukan melarikan diri. "Siapa pun jika dikabarkan terlibat terorisme pasti merasa takut," kata Putut. Apalagi, sejak kecil, Maruto sangat takut kepada polisi.
Dalam kesempatan itu Putut juga mengoreksi pengucapan nama Maruto. Menurut Putut Baskoro, kakak kandung Maruto, ketidaktepatan itu diduga lantaran ada tokoh kartun Naruto dari Jepang, yang lebih dulu dikenal oleh masyarakat.
"Penyebutannya bukan seperti kalau kita menyebut nama Naruto yang tokoh komik itu," kata Putut saat ditemui Tempo di rumah orang tua Maruto, di Dusun Pakis, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, kemarin.
Penyebutan huruf "o" di belakang kata Maruto, Putut melanjutkan, seharusnya seperti kalau orang menyebut nama Soeharto atau Soekarno. Karena itu, ia mengaku sedikit geli dengan penyebutan nama Maruto di sejumlah televisi. "Namanya jadi aneh," ujarnya.
Putut menambahkan, Maruto lahir pada 20 April 1980. "Kebetulan sedang hujan lebat disertai angin ketika dia lahir," katanya. Karena itulah orang tuanya memberi nama Maruto Jati Sulistyo. Kata "Maruto" berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti angin. "Maklum, orang zaman dahulu suka memberi nama anaknya sesuai dengan kejadian ketika lahir," kata Putut.
Nama Maruto mencuat ke permukaan setelah polisi dikabarkan menangkap seorang pria yang diduga anggota jaringan Noor Din, di Kendal, Jawa Tengah, Kamis malam pekan lalu. Namun, hingga akhir pekan lalu, polisi belum bisa memastikan apakah Maruto anggota kelompok teroris pimpinan Noor Din atau bukan. "Untuk pastinya, kami belum dapat informasi, apakah itu benar atau tidak," kata Wakil Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Soelistyo Ishak, saat dihubungi Tempo kala itu.
AHMAD RAFIQ | CHETA NILAWATY | DWI WIYANA