TEMPO.CO, Jakarta - Nama Ketua Umum Partai Sosial Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep masih terus dibicarakan terutama soal kepastian apakah dirinya akan berpartisipasi atau tidak dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Selain itu, ia juga menjadi sorotan karena namanya berulang kali disebut sebagai pasangan dari tokoh politik yang berbeda-beda, salah satunya adalah Ridwan Kamil atau RK.
Berikut ini fakta-fakta mengenai wacana duet Kaesang dan Ridwan Kamil di Pilkada 2024:
1. Elektabilitas di Jakarta Rendah
Kaesang-RK digadang-gadang akan menjadi pasangan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024. Namun berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas yang diadakan pada 15-20 Juni 2024, elektabilitas Kaesang dan Ridwan Kamil masih terbilang sangat rendah di Jakarta. Di mana Kaesang hanya mendapat suara 1 persen.
Bahkan, sigi tersebut juga menyatakan ada 33,8 persen reponden yang tidak akan memilih Kaesang jika dicalonkan sebagai gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Sementara itu, Ridwan Kamil mendapatkan suara 8,5 persen dalam survei yang sama. Melihat hal tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku masih optimis bahwa elektabilitas keduanya masih bisa ditingkatkan.
Menurutnya, ada alasan tertentu mengapa elektabilitas Kaesang di Jakarta masih cenderung rendah. Salah satunya, nama Kaesang belum muncul di bursa calon gubernur Jakarta saat survei dilakukan. “Itu kan surveinya belum peluncuran, mungkin sesudah meluncur akan lebih baik,” kata Airlangga di Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa malam, 16 Juli 2024.
2. Pertimbangan dan Kepastian Untuk Maju
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Golkar masih menimbang-nimbang apakah akan mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat. Saat ini, kata Airlangga, elektabilitas Ridwan Kamil di Jawa Barat telah mencapai 52 persen di beberapa lembaga survei.
Kendati demikian, pihaknya juga masih akan berusaha mendongkrak elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta yang hanya 8 persen. "Kami minta yang 8 persen (di Jakarta) itu untuk dinaikkan karena partai akan memutuskan apa bila ini sudah parlevel dengan calon-calon lain,” ujarnya. Selain itu, Airlangga juga meminta Ridwan Kamil agar tetap memaksimalkan angka elektabilitas di Jawa Barat sebelum memutuskan daerah pencalonan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, mengatakan partainya akan mengambil keputusan terbaik termasuk soal peluang pencalonan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
Ia menjelaskan, pihaknya akan mengikuti keputusan bersama yang diambil secara musyawarah dengan ketua umum partai di Koalisi Indonesia Maju atau KIM. "Keputusan akan sangat tergantung kepada keputusan KIM secara kolektif. Kalau diperintahkan maju, ayo. Nomor satu atau dua, ya monggo," kata Raja Juli melalui pesan singkat, Jumat, 26 Juli 2024.
3. Dua-duanya Bisa Diusung Jadi Cagub
Selain diisukan akan menjadi pasangan duet, baik Kaesang maupun Ridwan Kamil disebut memiliki peluang untuk sama-sama diusung menjadi calon gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Adapun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sempat menyinggung soal peluang partainya mengusung Kaesang sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta. "Seandainya beliau (Kaesang) memilih Jakarta, saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah malang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.
Sebelumnya, Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio juga mengatakan bahwa putra bungsu Presiden itu, menjadi sosok alternatif yang dapat diusung sebagai calon gubernur Jakarta apabila Ridwan Kamil tidak maju pada Pilkada Jakarta 2024.
"Kalau di level saya ya, ini juga menjadi masukan kalau seandainya Ridwan Kamil tidak (jadi maju) gitu ya, apa yang harus kita tampilkan. Oh berarti ada alternatif lain yaitu Mas Kaesang,” kata Eko usai Rakernas PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2024 dikutip dari Antaranews.
4. Awal Mula Isu Mencuat
Awal mula isu duet Kaesang-RK mencuat terjadi setelah adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan ketua umum partai pendukung pemerintah pada Selasa, 28 Mei 2024 yang disebut-sebut membahas konsolidasi pilkada. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, dirinya dia mengajukan nama Ridwan Kamil untuk pemilihan Gubernur Jakarta. “Semua setuju,” kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, yang juga Menteri Perdagangan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 14 Juni 2024.
Selain itu, ia juga mengaku menyinggung soal Kaesang yang diperlukan partai-partai untuk memenangkan Pilkada. “Saya laporkan ke Pak Presiden ‘kalau Kaesang boleh nggak’? Pak Presiden bilang ‘jangan’, tapi kan partai-partai perlu. Partai perlu agar bisa menang,” kata Zulhas.
SUKMASARI | DANIEL A. FAJRI | SULTAN ABDURRAHMAN | ANDI ADAM FATURAHMAN
Pilihan editor: PSI Yakin Ridwan Kamil Jadi Kuda Hitam di Pilkada Jakarta