TEMPO Interaktif, GARUT - Sedikitnya 2.400 warga Garut, Jawa Barat menderita penyakit katarak. Jumlah itu terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Penderita, rata-rata mereka yang telah berusia lanjut. ”Faktor usia menjadi peyebab utama katarak terbanyak di Garut," kata Kepala Dinas Kesehatan Garut, Hendi Budiman, Jumat (24/7).
Selain itu, kekurangan asupan gizi pun dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada mata. Mereka yang menderita katarak rata-rata masyarakat golongan ekonomi lemah. Mereka tak memiliki biaya untuk memeriksa dan melakukan pengobatan terhadap matanya.
Menurutnya, untuk menanggulangi penyakit katarak, pemerintah Kabupaten Garut menyiapkan dana sebesar Rp350 juta pada anggaran daerah tahun 2009 ini. Dana tersebut hanya cukup untuk melakukan operasi sebanyak 600 mata yang dilaksanakan diseluruh puskesmas.
Direktur Rumah Sakit Umum Dr Slamet Garut, Widjayanti Oetojo, menyatakan jumlah pasien katarak yang berobat terus mengalami peningkatan. Apalagi setelah adanya kartu jaminan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1994 pasien katarak yang berobat hanya mencapai 100 orang pertahunnya.
Namun untuk tahun 2009 ini, pasien katarak yang berobat sudah mencapai 400 orang. Oleh karena itu, untuk membantu penanganan penyakit katarak pihaknya kerap melakukan bakti sosial operasi katarak. ”Dana yang kami dapat dari sponsor. Untuk operasi satu mata saja memerlukan biaya sekitar Rp3 jutaan,’ ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR